JABABEKABEWS.COM - Musim hujan di awal tahun 2024 membawa kembali kekhawatiran akan meningkatnya kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Melansir dari laman resmi bandungbarat.go.id Bandung Barat, 30 Januari 2024 Data dari Dinas Kesehatan KBB menunjukkan bahwa hingga 30 Januari 2024, telah terjadi 125 kasus DBD dengan 2 kematian.
Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2023, yaitu 100 kasus dengan 1 kematian. Kecamatan dengan kasus terbanyak adalah Cikalongwetan, Cililin, dan Cipongkor.
Peningkatan kasus DBD ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Cuaca hujan yang meningkatkan populasi nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus dengue.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur, Plus).
Masih rendahnya cakupan vaksinasi DBD di KBB.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran DBD, antara lain:
Fogging di wilayah-wilayah yang rawan DBD.
Sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan DBD.
Pembagian abate untuk membunuh jentik nyamuk.
Namun, upaya pencegahan DBD tidak akan efektif tanpa peran aktif masyarakat. Masyarakat diimbau untuk:
Melakukan 3M Plus secara rutin.
Menggunakan kelambu saat tidur.
Menanam tanaman pengusir nyamuk.
Segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala DBD.
Demam berdarah adalah penyakit yang serius dan dapat berakibat fatal. Pencegahan adalah kunci utama untuk mengendalikan penyakit ini. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pencegahan DBD agar terhindar dari penyakit ini.
Sumber informasi:
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat
https://bandungbaratkab.go.id/
Catatan: Artikel ini hanya sebagai informasi dan edukasi. Jika Anda mengalami gejala DBD, segera periksakan diri ke dokter. Semoga Bermanfaat. ***