Pengamat Politik Nilai AS Geram Usai Tahu China Membeli Gas dari Rusia

1 Juni 2022, 15:07 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /NY Post

JABABEKA NEWS - Pengamat politik dari Eurasia Group, Neil Thomas, menilai China yang membeli gas dari Rusia bagian dari dukungan China ke Rusia.

Neil selanjutkan mengatakan bahwa kejadian tersebut bisa membuat Amerika Serikat (AS) geram jika mengetahuinya.

Selain itu, keputusan China membeli gas dari Rusia dianggapnya bukan sebagai hal yang main-main. Apalagi usai Uni Eropa menyetop pasokan gas dari Rusia akibat invansi terhadap Ukraina.

Baca Juga: WHO Rilis Laporan Dampak Berbahaya Industri Rokok Bagi Lingkungan dan Kesehatan

":Pemerintahan Biden kemungkinan akan menjadi semakin geram atas dukungan berkelanjutan China untuk Rusia," kata Neil Thomas dikutip Pikiran-rakyat.com pada Rabu, 1 Juni 2022.

"Itu meningkatkan kemungkinan untuk langkah menghukum Beijing secara sepihak dan koordinasi sekutu pada langkah-langkah keamanan ekonomi yang ditujukan untuk melawan China,” kata Thomas.

Prediksi Thomas diperkuat oleh pernyataan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Baca Juga: Klaim JHT BPJS Tenaga Kerja Dengan Cara Menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan,Simak Panduan Lengkapnya

"China menimbulkan tantangan jangka panjang paling serius bagi tatanan internasional,” kata Antony Blinken.

China menolak memberlakukan sanksi terhadap Rusia. Sedangkan Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang memutuskan hubungan dengan Rusia dari pasar mereka dan sistem perbankan global.

Negara-negara Uni Eropa menolak pembayaran impor gas dari Rusia menggunakan Rubel.

Baca Juga: Libatkan Masyarakat Setempat, Pencarian Eril Ridwan Kamil Kini Terfokus di Dua Area

Polandia, salah satu negara anggota Uni Eropa, mengatakan bahwa mereka tidak akan membayar impor sumber daya energi tersebut dengan mata uang Rusia.

Perwakilan Pemerintah Polandia, Piotr Naimski menyatakan penolakan keras terkait regulasi yang diterapkan oleh Rusia tersebut.***

Editor: Hendra

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler