Dampak Bagi Sektor Ekonomi Akibat Krisis Iklim

- 26 April 2022, 08:05 WIB
greenpeace
greenpeace /

JABABEKA NEWS - Krisis iklim membuat cuaca ekstrem lebih intens, berbagai bisnis membutuhkan biaya tambahan untuk perbaikan, retrofit (menambahkan atau memodifikasi bagian atau peralatan baru yang dianggap perlu), dan pertanggungan asuransi.

Selain itu, krisis iklim yang memicu kenaikan suhu dapat menurunkan produktivitas dengan berdampak negatif pada operasional pekerja. Ketika sebuah industri menderita, tentu akan menciptakan gelombang krisis keuangan lainnya.

Nyatanya, hal tersebut hanya gambaran kecil yang akan terjadi pada sektor ekonomi bila krisis iklim terus diabaikan tanpa dianggap serius.

Baca Juga: Ancaman Tongkang Batubara bagi Ekosistem Laut di Taman Nasional Karimunjawa

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah regulator keuangan juga telah memperingatkan bahwa krisis iklim dapat memicu krisis keuangan. Salah satunya adalah Bank Sentral Eropa atau European Central Bank.

Dalam laman web resminya, Bank Sentral Eropa mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk mempertimbangkan dampak perubahan iklim dalam kerangka kebijakan moneternya.

Selain itu, mereka juga menyiapkan rencana aksi untuk mengatasi krisis iklim. Sementara mantan gubernur Bank of England, Mark Carney telah memperingatkan risiko keuangan dari krisis iklim sejak 2015 silam.

Dunia diproyeksikan perlu menginvestasikan $100 triliun untuk mencapai nol bersih pada tahun 2050. Carney menunjukan bahwa hanya bank dan investor besar lainnya yang memiliki sejumlah uang itu.

Dilansir dari The Guardian, bahwa 60 bank terbesar di dunia masih meminjamkan uang dalam jumlah besar kepada perusahaan bahan bakar fosil sejak Persetujuan Paris pada tahun 2015. Jumlah pembiayaannya diperkirakan sebesar $3.8 triliun. Data tersebut diambil menurut sebuah laporan yang ditabulasikan oleh sejumlah koalisi LSM.

Halaman:

Editor: Gilang Mustika Muslim

Sumber: bumibutuhaksi.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x