Ancaman Tongkang Batubara bagi Ekosistem Laut di Taman Nasional Karimunjawa

- 26 April 2022, 03:30 WIB
greenpeace hadang tongkang batubara tahun 2018
greenpeace hadang tongkang batubara tahun 2018 /

JABABEKA NEWS - Penggunaan batubara sebagai sumber energi terbukti menyebabkan polusi udara dan memperparah krisis iklim. Selain itu, batubara ternyata juga mengancam lautan. 

Di Kepulauan Karimunjawa, tongkang batubara merusak terumbu karang dan mengancam mata pencaharian masyarakat.

Kepulauan Karimunjawa adalah salah satu destinasi wisata terindah di Pulau Jawa. Taman Nasional Karimunjawa memiliki pantai dengan pasir putih menawan, laut yang jernih, dan terumbu karang yang indah.

Namun, keindahan kepulauan di Jepara, Jawa Tengah ini terancam rusak. Salah satunya akibat kedatangan tongkang batubara yang berhenti di sekitar laut Taman Nasional Karimunjawa. 

Keberadaan tongkang batubara itu pun merusak terumbu karang di Karimunjawa. Padahal, terumbu karang adalah habitat ikan. Nelayan dan pelaku wisata di Karimunjawa bergantung pada kelestarian terumbu karang itu.

Baca Juga: Google Merilis Data Bahwa Orang-orang di Inggris Menjadi Lebih Sadar Terhadap Krisis Iklim

Laporan Greenpeace pada 2018 mencatat, setidaknya area terumbu karang seluas 179,8 meter mati dan rusak di Legon Bajak, Pulau Tengah, dan Pulau Cilik. Data itu belum mencakup titik-titik lain tempat tongkang batubara kerap parkir.

Warga telah memprotes kedatangan tongkang-tongkang batubara yang berhenti di sekitar zona konservasi itu setidaknya sejak 2017. Greenpeace pun melakukan aksi protes dengan menghalau tongkang batubara pada 2018.

Menurut kesaksian warga, aksi itu membuat perairan sekitar Karimunjawa bersih dari tongkang selama tiga bulan. Namun, setelah itu, tongkang-tongkang batubara kembali parkir di sekitar Karimunjawa.

Halaman:

Editor: Gilang Mustika Muslim

Sumber: bumibutuhaksi.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah