Network
JABABEKANEWS.COM - Virus Nipah (NiV) merupakan virus zoonosis, artinya dapat menyebar antara hewan dan manusia. Kelelawar buah, disebut juga rubah terbang, merupakan hewan reservoir NiV di alam. Virus Nipah juga diketahui menyebabkan penyakit pada babi dan manusia.
Infeksi NiV dapat menyebabkan berbagai penyakit mulai dari infeksi tanpa gejala (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis yang fatal.
Dilansir Jababekanews.com dari kanal Answer to All, Gejala paling umum dari infeksi virus Nipah pada manusia adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan diare. Dalam beberapa kasus, infeksi dapat berkembang menjadi ensefalitis, yang dapat menyebabkan koma dan kematian.
NiV ditularkan ke manusia melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau sekresinya, atau melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Penularan NiV dari manusia ke manusia juga telah dilaporkan di antara keluarga dan perawat pasien yang terinfeksi.
Tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi virus Nipah, dan perawatan suportif adalah pengobatan andalan. Namun, pengobatan antibodi monoklonal untuk NiV saat ini sedang dikembangkan dan telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam penelitian pada hewan.
Wabah virus Nipah terjadi hampir setiap tahun di beberapa wilayah Asia, terutama Bangladesh dan India. Wabah NiV pertama kali dilaporkan di Malaysia dan Singapura pada tahun 1999. Sejak itu, wabah telah terjadi di Bangladesh, India, Indonesia, dan Filipina.
Baca Juga: Apakah Aman Jika Menghisap Payudara Saat istri Sedang Hamil ? Begini Rekomendasi Ahli Kesehatan
