Edi Rusyandi Bakal Calon Bupati KBB Tobias Ginanjar Jadi Wakilnya, Arsan Latif Ikut Meramaikan?

- 29 Februari 2024, 19:44 WIB
Saat Edi Rusyandi SPd Caleg dari partai Golkar memperoleh suara tertinggi di dapil Jawa Barat 3 versi Real Count KPU
Saat Edi Rusyandi SPd Caleg dari partai Golkar memperoleh suara tertinggi di dapil Jawa Barat 3 versi Real Count KPU /dprd.jabarprov.go.id/

JABABEKANEWS.COM - Partai Golkar melalui Pengurus Pusat secara resmi menunjuk Edi Rusyandi sebagai bakal calon Bupati dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat (Jabar).

Edi Rusyandi merupakan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dapil 3.

Keputusan bakal calon Bupati KBB Edi Rusyandi ini disampaikan oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung Barat, Asep Miftah Sofwan, yang mengungkapkan bahwa Edi Rusyandi mendapat mandat dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar sejak Desember 2023.

Baca Juga: Benarkah Kang Edi Rusyandi dan Tobias Ginanjar Siap Maju di Pilbup KBB 2024?

Lantas Asep Miftah Sofwan menyatakan bahwasanya Kang Edi Rusyandi merupakan kader yang potensial dan dikenal oleh masyarakat KBB, Jabar. 

"Pertimbangannya karena memang di internal beliau paling potensial untuk calon kepala daerah di Bandung Barat." kata Asep dikutip dari PR pada Kamis 29 Februari 2024.

Edi Rusyandi, yang merupakan putra asli Kabupaten Bandung Barat kelahiran Gunung Halu Cililin, menyatakan kesiapannya menjalankan mandat dari DPP Partai Golkar.

"Saya mengalir saja, tidak terlalu berambisi. Kalau diberi tugas dari partai dan masyarakat menghendaki, ya, Bismillah," ucap Edi pada pewarta (29/02/2024). 

Baca Juga: Eks pemain Timnas Indonesia yang Nyaleg DPR RI dan DPRD di Pemilu 2024: Siapa Saja Mereka?

Adapun Raihan Suara Kang Edi Rusyandi di Pemilu 2024 Jabar 3 Sebagai Berikut;

Menyikapi kenaikan suara Partai Golkar di Kabupaten Bandung Barat, Edi Rusyandi menyebut bahwa partainya diprediksi akan mengalami peningkatan kursi di DPRD Kabupaten Bandung Barat.

"Partai Golkar di Bandung Barat ini kursinya berdasarkan hitungan sementara dimungkinkan naik 8 sampai 9 kursi dari 5 dapil. Awalnya kan, cuma lima kursi," imbuhnya.

Edi Rusyandi juga mencatat peningkatan signifikan dalam perolehan suara Partai Golkar di tingkat Provinsi Jawa Barat. Pada Pemilu Legislatif 2019, ia meraih 19.755 suara, sementara pada Pemilu kali ini, jumlahnya mencapai 72.219 suara.

Jika terpilih sebagai Bupati Bandung Barat, Edi Rusyandi berkomitmen untuk memfokuskan pada perbaikan pelayanan dasar kepada masyarakat.

Ia juga berharap bahwa pencalonannya dapat memotivasi masyarakat kelas bawah untuk percaya diri dalam memimpin, tanpa harus mengukur kemampuan berdasarkan status sosial atau materi.

Baca Juga: Inilah Calon Gubernur Jawa Barat Periode 2024-2029 di Pilkada Serentak Tanpa Ridwan Kamil

Meski dihadapkan pada tugas berat menghadapi calon incumbent Hengky Kurniawan, Edi Rusyandi optimis bahwa Partai Golkar memiliki basis yang kuat di Kabupaten Bandung Barat, dan ia siap menghadapi persaingan dengan semangat penuh.

Selain itu, dalam postingan instagram pribadinya @edirusyandi banyak yang melakukan tag bahwa Edi Rusyandi yang diberi mandat sebagai bakal calon Bupati KBB disandingkan dengan Tobias Ginanjar sebagai wakilnya. 

Tobias Ginanjar Sayyidina merupakan anggota DPRD Provinsi Jabar 3 dari Partai Gerindra.

Lantas jika benar demikian maka pertarungan Pemilihan Bupati (Pilbup) Bandung Barat di Pilkada 2024 akan sengat menarik. 

Disisi lain, PJ Bupati Bandung Barat Arsan Latif juga sepertinya akan masuk ke dalam bakal calon Bupati KBB periode 2024-2029.

Menurut kabar yang beredar, Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif yang saat ini mulai dilirik oleh para partai untuk maju menjadi bakal calon Bupati Bandung Barat periode 2024-2029.

Diperkuat melalui, Hasil kajian dan analisa Lembaga Studi Masyarakat Bandung Barat, menurut Divisi Humas, Mentari Kala Senja pada 26 Februari 2024 menyatakan bahwa Arsan Latif sukses memperbaiki carut marutnya KBB. 

“Pj Bupati KBB, Arsan Latif menurut sebagian kalangan bisa memperbaiki keadaan KBB yang ‘carut-marut,’ seperti soal defisit dan hutang kepihak ketiga yang belum terbayar sebesar 166 Milyar rupiah, yang saat ini terus menjadi masalah yang menghantui KBB,” jelas dia. ***

 

Editor: Hirlan Rusli Malik

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah