Ustadz Cabuli Santriwati? Begini Jawaban Cerdas Gus Baha: Itu Bagus, .... Jawabannya Bikin Tercengang

- 14 Juli 2022, 15:27 WIB
Saat Fenomena Pelecehan Seksual Hangat Diperbincangkan Publik, Seperti, Kiai Yang Cabuli Santriwati. Begini Jawaban Cerdas dari Gus Baha.
Saat Fenomena Pelecehan Seksual Hangat Diperbincangkan Publik, Seperti, Kiai Yang Cabuli Santriwati. Begini Jawaban Cerdas dari Gus Baha. /Youtube Yufid TV

JABABEKA NEWS - Berikut ini jawaban Gus Baha tentang fenomena pelecehan seksual Ustadz cabuli santriwati belakangan ini kerap terjadi, Jawaban Gus Baha bikin tercengang.

Dalam sebuah video penceramah kondang Ahmad Bahauddin Nursalim yang kerap disapa Gus Baha sukses menyedot perhatian publik dengan jawaban tentang bagaimana fenomena kiai atau Ustadz cabuli santriwati. 

Dalam video itu, Gus Baha memaparkan mengenai fenomena pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan pesantren yang biasanya menyeret petinggi pesantren sebagai aktor utama dari peristiwa tersebut. 

Baca Juga: Awali Saat Berdoa Dengan Kalimat Ini, Hajat Akan Cepat Dikabulkan Allah SWT Kata Ustaz Adi Hidayat

Gus Baha mengaku kerap ditanya oleh masyarakat mengenai fenomena ini. Dan Jawaban Gus Baha tidak disangka bikin tercengang. 

"Di TV kan banyak berita ustadz menggauli santrinya, seorang kiai dibakar karena santrinya hamil, saya sering ditanya mahasiswa, ditanya itu fenomena kiai apa? Itu bagus kata saya,” kata Gus Baha dalam sebuah video yang tayang di saluran Youtube Santreh Kopengan dikutip Jababeka News Rabu (13/7/2022). 

Gus Baha menambahkan, ketika dia memberi jawaban tersebut, para pemberi pertanyaan yang umumnya datang dari kalangan mahasiswa terheran - heran, sebab penceramah itu seolah - olah mendukung perbuatan keji tersebut. 

Baca Juga: Inilah Wanita yang Haram Untuk Dinikahi Kata Gus Baha, Berikut Penjelasannya

“Itu menunjukkan bahwa Islam itu masih benar. Jadi kekuatan teks samawi itu masih kuat mengalahkan kultus. Harusnya kamu syukur. Coba sekarang begini, kiai menghamili santrinya, jatuh apa gak? Jatuh. Itu masih bagus buat umat Islam karena masih mempercayai teks Quran bahwa zina itu haram. Isinya Islam itu kan Quran dan hadis,” katanya lagi.

Menurut Gus Baha, Justru yang bahaya itu, ketika ada kiai zina, umat Islam malah mengalahkan Quran dengan menganggap kejadian seperti itu tidak apa-apa karena dia seorang kiai.  

Gus Baha mengingatkan bahwa umat Islam itu harus beriman pada Al-Quran bukan ke Kiai atau petinggi pesantren. 

Baca Juga: Anjuran Tidak Makan dan Minum Sebelum Shalat Idul Adha, Ustaz Abdul Somad Beri Penjelasan

"Cara Qur'an, orang harus iman ke Qur'an titik! Gak ada dalam Qur'an orang itu iman ke Kiai. Qur'an mengatakan zina itu haram, ya sudah, yang melakukan zina, jatuh. Berarti umat Islam masih meyakini teks (Quran),” katanya.

 “Ya soal kita cemas, artinya kita sebagai sama-sama santri, menyayangkan. Tapi jangan kamu pertaruhkan Islam rusak. Islam ga apa-apa, baik-baik saja. Bolak-balik kejadiannya, Islam baik-baik saja,” katanya lagi.

Gus Baha melanjutkan, umat Islam harus bangga dengan perasaan seperti itu karena masih meyakini Al-Qur'an bukan meyakini Kiainya. 

“Justru anda harus bangga terhadap perasaannya umat Islam masih menghormati Qur'an artinya yakin betul daripada ke Kiai nya. Yang dosa kan Kiainya, umat Islam baik-baik saja. Nyatanya langsung jatuh kiainya,” ucap Gus Baha. 

Baca Juga: WASPADA ! Suami Istri Bisa Masuk Neraka Jika Salah Cara Mandi Junub kata Gus Baha

Sebagaimana telah kita ketahui, kasus pelecehan seksual kepada santriwati belakangan sempat terjadi di beberapa tempat di Indonesia. 

Masih hangat, adalah adalah kasus yang terjadi di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah. 

Pelakunya adalah sosok Kiai Moch Subchi Azal Tsani alias MSAT alias Mas Bechi, putra Kiai Muchtar Mu’ti, pengasuh Pondok Pesantren disana. 

Demikian Jababeka News sampaikan terkait jawaban mencengangkan yang dilayangkan Gus Baha tentang fenomena seksual yang kerapkali terjadi belakangan ini. ***

 

Editor: Hirlan Rusli Malik

Sumber: Youtube Santreh Kopengan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah