Network
JABABEKA NEWS - Belajar dari janda-janda sahabat mereka menikah lagi. Adapun masalah nanti di sana janganlah bingung, karena setelah di surga apa yang di inginkan akan dikabulkan oleh Allah SWT, yang paling penting masuk surga dulu.
Yang mesti di takutkan yaitu kebutuhan biologis seorang janda karena sudah merasakan pengalaman pernikahan melakukan masalah yang hina yaitu perzinaan.
Mereka berhak menikah lagi karena punya hajat pribadi yang tidak bisa diwakilkan pada siapapun, maka menikah itu adalah solusi. Seorang anak jangan anggap ibunya yang janda selamanya sebagai ibu tapi harus dianggap sebagai wanita yang punya hajat pribadi yang harus dipenuhi harus dipahami.
Baca Juga: Sebuah Kisah Yang Menggambarkan Bagaimana Posisi Antara Syariat, Thariqat dan Hakikat
Orang tua jangan melarang anaknya yang masih muda menikah karena masalah pernikahan pintu harus dibuka selebar-lebarnya dan jangan sampai pernikahan tertunda, pembangkit syahwat sangat dahsyat.
Seorang janda boleh melakukan pernikahan dan jangan terhalang tidak bisa bertemu di surga dengan suami yang sudah meninggal dan jangan melakukan keharaman syahwatnya atau zina, pernikahan seorang janda adalah hal yang wajar dan bukan aib.
Sebuah kisah ada seorang wanita menangis dihadapan Buya karena anaknya tidak mengizinkannya menikah lagi, wanita itu bisa bertahan sampai 5 tahun kemudian wanita ini tidak bisa menahan hasratnya dan melakukan zina, wanita itu menangis karena hanya bisa bertahan lima tahun untuk memenuhi keinginan anaknya, waktu ditinggal oleh suaminya, wanita ini masih bertahan karena sibuk mengurus anaknya yang masih kecil, ketika anaknya sudah kuliah, disaat itulah dia melakukan kehinaan.
Baca Juga: Hakikat Cinta Menurut Imam Al Ghazali
Seorang wanita setelah suami meninggal dan tidak menikah lagi, sah-sah saja karena bisa jadi ia tenggelam dalam kecintaan kepada Allah. Demikianlah semoga jadi bahan renungan.***
