Jika langkah cepat petugas kesehatan tidak dilakukan dalam melakukan pengecekan di lapangan, kata Arsan, tidak akan menemukan masyarakat sakit.
“Tapi ketika tiba-tiba sakit, wah sudah stadium empat nih. Kenapa sampai stadium empat karena membiarkan masyarakat mengurusi diri sendiri,” tutup Arsan.
Jika melihat kasus DBD diatas apa kaitannya dengan nyamuk aedes aegepty berteknologi wolbachia yang telah disebar di beberapa daerah untuk menekan penyebaran demam berdarah (dengue).
Muncul dugaan bahwa nyamuk ini berbahaya karena mengandung bakteri hasil rekayasa genetik .
Apa sebenarnya nyamuk ber-wolbachia? Bagaimana keamanannya? dan benarkah berbahaya bagi tubuh dan lingkungan?
Semua fakta-fakta seputar nyamuk berteknologi wolbachia telah dirangkum oleh penulis berdasarkan lansiran laman resmi Kemenkes.
Teknologi Nyamuk Aedes Aegepty ber-Wolbachia
Wolbachia adalah bakteri alami pada 60 persen serangga
Bakteria Wolbachia tidak menginfeksi manusia atau Vertebrata yang lain, dan tidak menyebabkan manusia atau hewan menjadi sakit
Wolbachia hidup dalam sel serangga dan dapat diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya melalui telur.