JABABEKANEWS.COM - Hari Santri Nasional merupakan milik kita semua sebagai bangsa.
Mulanya dari resolusi jihad yang dikumandangkan oleh Syaikhona Hasyim Asy'ari dan ulama lainnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan puncaknya pada 10 Nopember yang kemudian kita kenal sebagai hari pahlawan.
Resolusi jihad itu bukan hanya membuktikan komitmen dan konsistensi kebangsaan yang dimiliki ulama dan santri atas kemerdekaan dan kedaulatan yang wajib diperjuangan oleh setiap masyarakat dan bangsa sebagai bagian dari hakikat kemanusiaan, melainkan juga wujud dari perjuangan dan perlawanan terhadap penjajahan atau kedzaliman di atas muka bumi yang dilakukan oleh siapapun.
Baca Juga: Terlalu Sungguh Terlalu Timnas Indonesia di Pandang Sebelah Mata Timnas Vietnam
Dan, kebenaran tidak selalu ditandai oleh banyaknya suatu kaum, namun kuatnya komitmen dan konsistensi atas nilai-nilai kebenaran dan kebaikan serta tegaknya keadilan bagi seluruh ummat manusia.
Demikian disampaikan Ahmad Arif Imamulhaq mengapresiasi peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2022, usai diskusi bersama pengurus Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Purwakarta di kampus STIE DR. KHEZ. Muttaqien.
Menurutnya, Hari Santri Nasional menjadi momentum bagi seluruh komponen bangsa guna memahami sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia.
"HSN 2022 ini hendaknya menjadi momentum bagi seluruh anak bangsa untuk memahami sejarah kemerdekaan dan perjuangan dalam mempertahankannya agar kita semua menyadari dan terus memperkuat komitmen asal dan tujuan kebangsaan kita sesuai harapan dan cita-cita para pendiri bangsa. Betapa luar biasanya pengorbanan para leluhur kita yang telah memberikan ruang kebebasan bagi generasi berikutnya dalam mengisi kemerdekaan saat ini," bebernya.
Menurut, Kang Arif, peran generasi muda dalam memaknai hari santri mesti mempunyai kepekaan dan komitmen yang kuat untuk memajukan bangsa.