Simulaksi Aksi Meriahkan Acara PADI X Kembara PGSD UPI Kampus Purwakarta

- 16 Oktober 2022, 23:07 WIB
Simulaksi Aksi Meriahkan Acara PADI X Kembara PGSD UPI Kampus Purwakarta
Simulaksi Aksi Meriahkan Acara PADI X Kembara PGSD UPI Kampus Purwakarta /Jababekanews.com

JABABEKANEWS.COM -Sebanyak 171 mahasiswa baru Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta Tahun Akademik 2022, pada Minggu (16/10) mengikuti kegiatan Pengenalan Prodi X Ketemu Bareng Angkatan PGSD 2022 (PADI X KEMBARA PGSD 2022) secara luring.

Rutinitas yang digelar setiap tahun ini dalam rangka penyambutan dan pengenalan mahasiswa baru.

Ajang Pengenalan Program Studi dan Ketemu Bareng Angkatan ini disambut dengan penuh antusiasme oleh mahasiswa baru PGSD.

Dengan mengusung tema “Membentuk Mahasiswa PGSD Sebagai Calon Pendidik yang Berkompeten dan Mampu Beradaptasi di Era Digital,” Demikian keterangan yang disampaikan Ketua BEM HIMA PGSD UPI Kampus Purwakarta, Adila Febrianti didampingi ketua pelaksana PADI X KEMBARA PGSD UPI Kampus Purwakarta, Nesty Ermin Nadhira.

Pada pelaksanaan hari ketiga, salah satunya diisi dengan materi mengenai Manajemen Aksi dan Simulasi Aksi.

Baca Juga: Motivasi Mahasiswa UPI Aktif Berorganisasi, Ahmad Arif : Pentingnya Generasi Muda Miliki Kesadaran


Diselenggarakan langsung di Aula Barat UPI Kampus Purwakarta dan tetap menerapkan protokol kesehatan, acara PADI X KEMBARA PGSD Day 3 dimulai dengan sambutan oleh Streering Committee, Ketua Pelaksana, dan Kepala Bidang Kepemudaan Disporaparbud Kabupaten Purwakarta sekaligus memberikan motivasi bagi para peserta.

Ahmad Arif Imamulhaq menyampaikan tentang “Pentingnya Kesadaran Pada Generasi Muda”.

"Kesadaran yang utama adalah kesadaran tentang diri, darimana dan akan kemana. Seperti kata pepatah Jawa, sangkan paraning dumadi urip, darimana dan akan kemana kita ini ? Siapa diri kita ini ? Man 'arafa nafsahu, 'arafa robbahu, nasihat Sayyidina Ali," papar Arif.

Kesadaran diri yang tersambung pada kesadaran transenden sekaligus immanen terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Kuasa akan menjadi manusia manunggal dengan Tuhannya atau dalam terminologi agamanya bertauhid. Apapun yang dikerjakan manusia menyatu dengan kehendak Tuhannya. Lalu apalagi yang mampu memisahkan atau menghalangi jika semua kehendak diri telah menjadi kehendak Tuhan.

Halaman:

Editor: Aris Rismawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x