Manusia Dalang Utama Penyebab Banyaknya Sampah Laut

- 14 Juni 2022, 15:23 WIB
Sampah laut
Sampah laut /Lucieln wanda/Pexels

JABABEKA NEWS - Fenomena sampah laut masih jadi perbincangan hangat masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia. Faktanya, Indonesia berada diurutan ke-23 negara penyumbang sampah plastik ke laut terbesar dengan kemungkinan sampah yang masuk ke laut karena tidak terkelola sebanyak 4,45% (Our World In Data, 2019).

Data lainnya mengatakan bahwa tiap tahunnya 12,7 juta ton sampah plastik dunia ditemukan di laut (Condor Ferries, 2020-2021). Oleh karena itu, kita harus tahu betul dari mana dan bagaimana sampah bisa berakhir di lautan. Supaya kita bisa memahami langkah preventif untuk mengatasinya. 

Sungai selama ini jadi jembatan yang mengalirkan sampah yang kita hasilkan di daratan ke laut. Sebuah penelitian yang berjudul “Tracking Marine Litter With a Global Ocean Model: Where Does It Go? Where Does It Come From?” mengungkapkan bahwa 80% sampah plastik di laut dibawa oleh lebih dari 1000 aliran sungai di dunia. 

Menariknya, kebanyakan sungai yang membawa banyak sampah adalah sungai-sungai kecil yang berada di sekitar pemukiman padat penduduk, bukan dari sungai-sungai besar. manusia adalah dalang utama timbulnya sampah.

Meskipun berakhir di lautan, bukan berarti sampah yang melewati sungai tidak menimbulkan masalah lingkungan. Sungai-sungai di Indonesia 95% telah tercemar oleh sampah dan limbah berbahaya. 

Baca Juga: Lagi ! Bupati Langkat Non Aktif ditetapkan Sebagai Tersangka, Kali ini atas Kepemilikan Satwa yang Dilindungi

Endapan sampah yang ada di dasar sungai dapat merusak kualitas air dan menurunkan kadar oksigen di air. Ini dapat menimbulkan kematian massal biota sungai. Sampah plastik yang lama mengendap di sungai pun bisa menghasilkan mikroplastik seperti sampah plastik di laut. 

Sebagai contoh, penelitian dari Ekspedisi Sungai Nusantara menemukan terdapat 180 partikel mikroplastik dalam 100 liter air di Sungai Ciwulan, Tasikmalaya yang tercemar plastik.

Setelah sesampainya di laut, sampah-sampah tersebut pun menyebabkan masalah yang tak jauh berbeda seperti saat di sungai. Perlahan namun pasti, ekosistem yang rusak membunuh biota laut dan pada akhirnya akan mengancam kelangsungan hidup umat manusia yang membutuhkan nutrisi dari makanan laut.

Halaman:

Editor: Gilang Mustika Muslim

Sumber: Greeneration Foundation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah