Setelah Dinyatakan Sehat, Seekor Harimau Sumatra Dilepasliarkan di TN Kerinci Seblat

- 3 Juni 2022, 15:18 WIB
Ilustrasi - Harimau Sumatra
Ilustrasi - Harimau Sumatra /Instagram @underc0ver.id

JABABEKA NEWS - Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) telah dilepasliarkan di areal Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi pada Selasa 31 Mei 2022.

Sebelumnya pada tanggal 21 April 2022, Balai KSDA Jambi telah menyelamatkan 1 (satu) individu harimau sumatera berjenis kelamin jantan dengan perkiraan usia 8 - 10 tahun di Desa Nalo Gedang, Kecamatan Nalo Tantan Kabupaten Merangin, yang selanjutnya harimau dirawat di Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi di Desa Mendalo Darat.

"Harimau yang dilepasliarkan ini merupakan hasil upaya penyelamatan dari konflik manusia dengan harimau sumatera yang dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)Jambi di Desa Nalo Gedang, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Marangin, Jambi," ujar Rahmad Saleh, Kepala BKSDA Jambi.

Baca Juga: Cermin Kepedulian BBKSDA dan Mitra Kerja Terhadap Konservasi Penyu Lekang

Dari hasil pemeriksaan oleh tim medis hewan diketahui jika harimau sumatera tersebut memiliki berat badan 110 kg, panjang keseluruhan 217 cm, panjang taring atas 6,2 cm, serta panjang taring bawah 3,5 cm.

Harimau selanjutnya diberi vitamin, antibiotik, dan antiparasitic, serta dilakukan pengambilan sampel darah, feses, rambut untuk pemeriksaan laboratorium, yang hasilnya satwa dinyatakan sehat. Hasil analisis fisik usia diperkirakan 8-10 tahun.

Proses pelepasliaran ini cukup menantang karena harimau sumatera akan dilepaskan di zona inti TNKS yang aksesibilitasnya sulit. Untuk itu tim gabungan pelepasliaran yang terdiri dari 3 orang dari Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Sumberdaya Genetik (KKHSG), 3 orang dari Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS), dan 2 orang dari BKSDA Jambi menggunakan helikopter untuk mengangkut kandang harimau menuju zona inti TNKS.

Baca Juga: Menjaga Lingkungan Hidup Menurut Ajaran Islam

Rahmad menjelaskan jika proses penerbangan dengan helikopter dibagi menjadi tiga, yaitu penerbangan pertama Dropping personel sebanyak 10 orang. Penerbangan kedua Dropping harimau sumatera dilanjutkan dengan pelepasliaran harimau dan penerbangan ketiga dilakukan untuk mengambil box transport harimau di lokasi pelepasliaran kembali ke bandara.***

Editor: Gilang Mustika Muslim

Sumber: menlhk.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah