JABABEKA NEWS - Di sela kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin berkesempatan menikmati keindahan pemandangan bukit menoreh yang terlihat di kawasan Bale Ekonomi Desa (Balkondes) Karangrejo, Dusun Bumen Djelapan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (21/04/2022).
Wapres tampak mengagumi keindahan pemandangan bukit menoreh dan menurutnya perlu adanya gerakan mengampanyekan pariwisata Indonesia.
“Dan sebenarnya kita Indonesia ini semua destinasi wisata. Di mana-mana indah kok, hanya belum tertata saja. Saya kira, harus dikampanyekan”, ujar Wapres.
Wapres mengapresiasi kebangkitan perekonomian masyarakat melalui adanya penataan di sekitar kawasan wisata Candi Borobudur yang mampu membangkitkan ekonomi masyarakat, khususnya warga Desa Karangrejo.
Selain kampanye pariwisata, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menambahkan perlu adanya upaya yang lebih dalam promosi pariwisata melalui perbincangan yang berpotensi untuk didengar masyarakat, sehingga tercipta kekuatan word of mouth.
Sementara itu, Kepala Desa Karangrejo Muhamad Hely Rofikun menyampaikan antusiasme warga Karangrejo dalam pengembangan pariwisata yang dianggap memiliki dampak positif dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
Wapres tampak sumringah menikmati kunjungannya di Balkondes Karangrejo dan turut mendoakan agar pariwisata di kawasan Candi Borobudur dan sekitarnya dapat terus dikembangkan.
“Saya ikut berdoa mudah-mudahan terus berkembang (pariwisatanya)”, harap Wapres.
Baca Juga: Wapres Tekankan Pentingnya Aspek Keamanan dan Kemanfaatan Layanan Digital
Sebagai informasi, Pegunungan Menoreh adalah kawasan pegunungan yang membentang di wilayah barat Kabupaten Kulon Progo di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Puncak tertinggi di Pegunungan Menoreh berada di Gunung Ayamayam yang memiliki ketinggian lebih dari 1.021 meter di atas permukaan air laut.
Dalam catatan sejarah, Pegunungan Menoreh juga dikenal sebagai basis pertahanan Pangeran Diponegoro bersama para pengikutnya dalam Perang Jawa (1825–1830) melawan Hindia Belanda.***