Network
JABABEKA NEWS - Dating App berbasis swipe merupakan media sosial yang cukup unik hadir di tengah kehidupan kita. Selain karena tujuannya adalah secara khusus mencari pasangan, namun juga ada fitur 'match' dimana kedua orang yang berminat satu sama lain baru bisa memulai percakapan.
Karakteristik pembeda lainnya termasuk profil singkat yang didominasi oleh gambar dan penggabungan geolokasi, memfasilitasi kecocokan pengguna dalam radius geografis yang ditetapkan.
Studi yang dilakukan oleh Holtzauhen, dkk. (2020) menemukan bahwa orang-orang yang menggunakan dating app berbasis swipe mengalami gejala kecemasan dan depresi serta tekanan psikologis.
Baca Juga: Inilah 7 Manfaat Lada Bagi Kesehatan, Salah Satunya Sebagai Anti Kanker
Di lain sisi, studi yang dilakukan di University of North Texas (Witmer,2021), menemukan bahwa pengguna dating app mengalami rasa kesepian dan rasa kepercayaan diri yang rendah.
Semua masalah mental yang timbul biasanya disebabkan oleh rasa ditolak melalui sedikitnya pengguna yang melakukan swipe kanan ataupun ghosting serta meragukan kualitas diri sendiri karena membandingkan diri dengan profil orang Lain.
Anonimitas dari dating app terkadang dimanfaatkan secara tidak bertanggung jawab untuk beberapa orang. Penipuan seperti yang terjadi di film The Tinder Swindler merupakan contohnya.
Baca Juga: Polres Bogor Ringkus Pelaku Penganiayaan, Akibat Tembaki Korban Pakai Air Softgun
Orang mungkin berbohong tentang ciri-ciri fisik. usia, profesi, atau bahkan niat mereka. Sehingga terkadang memberikan efek negatif untuk orang lain yang menggunakan aplikasi secara benar. dilansir dari salamchat.id oleh tim jababeka.pikiran-rakyat.com.***
