Bunda Inilah Resiko Induksi Persalinan Bagi Ibu dan Bayi

24 Juli 2022, 21:18 WIB
Beberapa Kemungkinan Resiko Induksi Persalinan Bagi Ibu dan Bayi /Pixabay/

JABABEKANEWS.COM - Tidak semua ibu hamil butuh di induksi saat persalinan, prosedur ini umumnya ditargetkan untuk merangsang kontraksi rahim dari calon ibu yang tak kunjung memperlihatkan tanda-tanda melahirkan.

Bagi calon ibu yang kehamilannya lewat dari dua minggu tanggal perkiraan atau bagi yang kehamilannya berisiko tinggi sehingga persalinan harus dipercepat, maka dari itu induksi saat persalinan dilakukan.

Cara ini sebenarnya terbilang aman tapi tetap ada efek samping, induksi persalinan yang sebaiknya bumil ketahui dan diskusikan bersama dokter kandungan bumil yg ini dinilai aman bahkan bisa mencegah resiko bahaya bagi ibu dan bayi.

Baca Juga: Libur Akhir Pekan? 3 Tempat Wisata Bandung Barat Ini dijamin Seru, Cek Lokasi Harga Tiket Disini

Prosedur ini tetap memiliki efek samping yang harus bumil perhatikan, dilansir Jababekanews.com dari kanal Tanyakan Dokter, berikut efek samping induksi persalinan, diantaranya adalah:

1. Meningkatkan resiko melahirkan caesar

Proses induksi akan merangsang rahim untuk berkontraksi sehingga air ketuban pecah, sayangnya tidak semua ibu mampu melewati proses ini dengan mulus.

Ada ibu hamil yang tetap sulit untuk melahirkan normal sehingga operasi caesar mau tidak mau harus menggantikannya.

Baca Juga: Hindari 4 Hal Ini Dijamin Wanita Orgasme Berkali-kali Saat Berhubungan Intim Berikut Tips Agar Pasangan Puas

Operasi caesar dalam induksi persalinan juga sering dipilih ketika posisi bayi tidak memungkinkan untuk dilahirkan normal karena bisa berakibat buruk bagi bayi.

2. Resiko timbulnya masalah kesehatan pada bayi

Umumnya induksi persalinan dilakukan lebih awal dari hari perkiraan lahir HPL, kondisi ini bisa membawa efek samping induksi persalinan berupa masalah kesehatan pada bayi, misalnya kesulitan bernafas dan organ hati yang belum cukup matang untuk melakukan tugasnya.

Sehingga justru akan meningkatkan kadar bilirubin dalam darah bayi, akibatnya kulit dan mata bayi jadi menguning atau yang dikenal sebagai penyakit kuning.

Baca Juga: Bunda Perlu Ketahui Penyebab Kontraksi Palsu, Berikut 6 Penyebab Kontraksi Palsu Pada Ibu Hamil

Kondisi ini masih bisa diobati sampai sembuh tapi si kecil harus menghabiskan waktu lebih lama di rumah sakit.

3. Meningkatkan risiko infeksi pada bayi

Selama di dalam perut ibu, bayi dilindungi oleh air ketuban itu sebabnya jika setelah air ketuban ibu pecah tapi bayi tidak kunjung keluar maka akan membuat bayi rentan terkena infeksi dalam kandungan.

Tidak ada lagi yang dapat melindungi bayi dari paparan lingkungan luar sehingga kuman penyebab infeksi akan mudah masuk.

Baca Juga: Ibu Hamil Sering Batuk ? Ini Resep Obat Batuk Alami Untuk Ibu Hamil

4. Perdarahan usai melahirkan

Dalam beberapa kasus proses induksi melahirkan dapat mengarah pada otot-otot rahim yang sulit berkontraksi dengan baik setelah melahirkan.

Atonia uteri kondisi ini akhirnya mengakibatkan ibu mengalami perdarahan serius beresiko.

5. Membuat rahim robek

Rangsangan pada induksi persalinan biasanya dilakukan dengan bantuan obat-obatan pilihan, ini dianggap kurang aman untuk ibu hamil.

Baca Juga: Tes Bahasa Cinta Online : Cari dan Kenali 5 Tipe Bahasa Cinta Pasangan via 5lovelanguages.com

Apalagi bila sebelumnya pernah menjalani operasi caesar ataupun operasi lainnya yang dilakukan pada rahim, sebab ada resiko untuk mengalami rahim robek ruptur uteri.

Nah itulah beberapa resiko induksi persalinan bagi ibu dan bayi, semoga informasi ini bermanfaat ya Bunda.***

Editor: Aris Rismawan

Tags

Terkini

Terpopuler