Hentikan Export dan Import Hewan Hidup

- 12 Juni 2022, 09:00 WIB
ilustrasi sapi import
ilustrasi sapi import /

JABABEKA NEWS - Indonesia adalah salah satu pasar utama ekspor hewan hidup asal Australia. Hingga akhir 2020, terdapat sebanyak 281.215 ekor sapi jantan hidup dari Australia diekspor ke Indonesia. Angka tersebut akan meningkat hingga 700.000 ekor di tahun 2026.

Bayangkan saja, selama menempuh perjalanan, para sapi hidup tersebut ditempatkan di kondisi yang tidak layak dan diangkut dalam temperatur udara yang tinggi.

mereka berdesakkan selama berjam-jam, betina yang hamil hingga sapi yang masih muda juga tetap diangkut. selain itu transportasi hewan hidup juga tidak aman bagi manusia yang membawanya.

Baca Juga: Kelompok Ternak Maju Jaya 2 Menerima Bantuan 20 Ekor Sapi dari Kementrian Pertanian

Virus dan penyakit dapat terbawa bersama hewan hidup tersebut dan menularkan kepada manusia. Virus yang dibawanya yaitu seperti penyaki kuku dan mulut juga antraks.

Belum lagi permasalahan lainnya yang ditimbulkan dari pembukaan ladang gembala ternak, karena banyaknya permintaan sapi hidup dari Indonesia, permasalahan pun muncul seperti deforestasi atau penggundulan hutan dan krisis iklim.

Dalam laporan WWF yang berjudul 'Saving Forests At Risk' pada tahun 2015. Menyimpulkan pembukaan ladang gembala ternak adalah pendorong utama deforestasi di Australia Timur.

Baca Juga: Inilah Tujuan dari Hari Laut Sedunia

Mencapai 88 persen dari pembukaan hutan primer dan sekunder. Di Queensland, hutan mulga dewasa dibuldoser untuk memberi ternak makan dedaunan, yang dilakukan sambil membuka lahan untuk padang rumput, yang mengancam habitat Koala.

Halaman:

Editor: Gilang Mustika Muslim

Sumber: unearthed.greenpeace.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah