Kabar Gembira! Para Ilmuwan Sedang Buat Vaksin Universal untuk Berbagai Varian Virus Covid-19

19 Juni 2022, 16:25 WIB
ilustrasi vaksin universal /Pexels/SHVETS production/

JABABEKA NEWS - Berangkat dari Vaksin yang sekarang digunakan tidak efektif untuk melawan Varian Omicorn, para ilmuwan melakukan penelitian vaksin universal untuk melawan Virus Covid-19 atau SARS-CoV-2.

Dengan adanya Virus Covid-19 selama dua tahun ini membuat semoa orang resah, termasuk para ilmuan. Banyak yang bertanya-tanya apakah vaksin generasi pertama dapat dapat melindungi kita dari ancaman varian-varian di masa yang akan datang. Oleh karena itu memang perlu adanya Vaksin universal.

Saat ini para ilmuwan tengah melakukan riset mengenai vaksin universal tersebut. dimana Vaksin ini dinilai bisa melindungi manusia dari berbagai varian virus penyebab COVID-19. 

Baca Juga: Sebagai Bentuk Apresiasi Kepada yang Sudah Vaksin, Bupati Kuningan Berikan Sembako

dilansir oleh tim jababeka.pikiran-rakyat.com. Pada dasarnya, vaksinasi adalah proses mengenalkan antigen, dalam hal ini SARS-CoV-2, kepada sistem imun tubuh. Antigen adalah molekul penanda yang dapat merangsang timbulnya respon imun.

Melalui vaksinasi, sel-sel imun dapat merekam bentuk antigen dan membuat antibodi spesifik yang mengenali antigen tersebut. Antibodi ini nantinya digunakan sebagai senjata untuk melawan virus ketika infeksi SARS-CoV-2.

Sebagian besar vaksin yang kita gunakan saat ini berbasis pada antigen tunggal. Tanpa disadari, hal ini menjadi kelemahan dalam menghadapi varian baru SARS-CoV-2.

Berkaca dari Varian Omicorn yang banyak memiliki perubahan struktur pada daerah protein spike atau daerah pintu masuk virus untuk menempel ke sel manusia. Memungkinkan dapat menyebabkan penurunan kemampuan antibodi yang dihasilkan vaksinasi dalam melawan Omicron. Fenomena ini disebut dengan 'immune escape'.

Mutasi yang terus terjadi dan adanya potensi penggabungan antarvirus juga meningkatkan kemungkinan perubahan struktur protein spike.

Maka dari itu diberikanlah booster untuk melatih tubuh kita agar membentuk antibodi yang lebih spesifik dan menghalangi immune escape. Akan tetapi strategi tersebut tidak mampu melindungi kita dari Varian-varian baru yang muncul.

Karena itu, kita membutuhkan vaksin yang bersifat universal untuk melindungi dari varian-varian baru yang muncul.

Alexander A Cohen dan koleganya dari Amerika dan Inggris melakukan penelitian vaksin mosaik untuk SARS-CoV-2. Dengan menggunakan pendekatan bioinformatika.

Antigen dari galur coronavirus yang telah menginfeksi manusia sebelumnya, seperti SARS-CoV-1, SARS-CoV-2 dan virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS), juga diikutsertakan dalam variasi komposisi antigen.

Masing-masing ‘mosaik’ antigen tersebut lalu dikemas dalam satu ‘kendaraan’ berupa nanopartikel untuk mengenalkan kombinasi antigen-antigen tersebut secara bersamaan kepada sistem imun tubuh.

Pengenalan secara simultan melalui vaksin mosaik ini diharapkan dapat memicu tubuh menghasilkan antibodi yang dapat mengenali berbagai jenis betacoronavirus.

Baca Juga: Upaya BRIN dan SEASIA Menangani Permasalahan politik, regional, sosial ekonomi, dan budaya Pasca Covid 19

Cohen pun menguji vaksin mosaik ini pada hewan. Sesuai prediksi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa vaksin mosaik memicu respons imun yang lebih kuat jika dibandingkan dengan vaksin antigen tunggal.

Dengan adanya hasil penelitian Cohen di atas dan riset yang gencar dilakukan ilmuwan-ilmuwan lain di dunia, vaksin universal untuk SARS-CoV-2 mungkin akan segera terwujud.

Editor: Gilang Mustika Muslim

Sumber: conversation.id

Tags

Terkini

Terpopuler