Mengenal Hadrah, Kesenian Islam yang Berisikan Shalawat

- 19 Oktober 2022, 20:10 WIB
Putri Risky Jayanti tenaga pengajar MAN dan Yayasan Dzikron Katsiiroo
Putri Risky Jayanti tenaga pengajar MAN dan Yayasan Dzikron Katsiiroo /Jababekanews.com

JABABEKANEWS.COM - Seni hadrah diperkirakan mulai diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia pada abad ke-13 H, dibawa oleh seorang ulama besar dari negeri Yaman yang bernama Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al- Habsyi (1259-1333H/1839-1931 M). Ia datang ke Indonesia dengan misi dakwah Islam.

Kecenderungan kepada seni merupakan salah satu kodrat manusia, dengan pengertian banyak di antara manusia yang memiliki jiwa seni yang berkembang menurut bakat dan minat masing-masing.

Kesenian merupakan bagian yang sangat penting bagi pembentukan pibadi manusia, karena kesenian berfungsi menghaluskan perasaan dan budi pekerti manusia.

Pandangan umat Islam Indonesia terhadap seni secara umum dirumuskan dalam musyawarah besar Seniman Budayawan Islam tahun 1961 sebagai berikut: “Islam memperkenalkan karya segala cabang kesenian untuk keluhuran budi (akhlak) dan untuk kehadirat Allah dan tidak berunsur asusila, maksiat, cabul, dan syirik serta melanggar larangan Allah dan Sunnah Rasul”.

Baca Juga: Rezeki Berlimpah dan Berkah Dengan Melakukan 2 Amalan Ini, Kata Ustaz Adi Hidayat

Islam yang dibawa, sebagian, oleh orang Arab ke Nusantara juga dengan membawa tradisi dan kebudayaan Arab itu sendiri termasuk bidang kesenian, tidak ketinggalan instrumen-instrumennya, walaupun tentu tidak mudah untuk memastikan kapan waktu kesenian ini pertama kali diperkenalkan di Nusantara.

Salah satu jenis kesenian yang sangat populer dan terpengaruh dari Arab adalah kesenian musik dengan instrumen rebana atau terbangan di Jawa, yang digunakan dalam marawis, qasidah, dan hadrah. Dalam perkembangannya, alat musik rebana dijadikan sebagai simbol identitas kultural Islam di Nusantara.

Kesenian qasidah dan lagu-lagu Arab sudah dinyanyikan semenjak zaman pra-Islam dan kesenian tersebut dipilih orang-orang Arab pra-Islam sebagai penghibur pada malam hari atau pun di dalam perjalanan. Di dalam medan pertempuan, para perempuan Arab juga sering memainkan rebana untuk melepas para pemuda dan membangkitkan semangat berperang.

Di Indonesia bila disebut istilah hadrah perhatian orang akan tertuju kepada sebuah bentuk kesenian dengan menggunakan alat-alat musik tepuk yang memiliki hiasan kerincing logam di sekitar bingkainya, dibuat dari papan kayu yang dilobangi ditengahnya, dan pada salah satu sisinya dipasang kulit kambing tipis yang telah disamak yang dikenal dengan nama rebana atau terbangan di Jawa.

Baca Juga: Amalan untuk Orang yang Melakukan Dosa Zina, Ustadz Abdul Somad Menjawab

Secara etimologi istilah hadrah berasal dari kata حضرة yang berarti “kehadiran.” Di dalam tasawuf hadrah mengacu kepada jamaah yang di dalamnya melakukan zikir secara kolektif.

Menurut Trimingham, kebanyakan tarekat Sufi memiliki bacaan zikir yang regular di dalam majelis mereka yang dikenal dengan nama hadrah. Hadrah yang berarti kehadiran dimaksudkan bukan kehadiran Allah, namun kehadiran Nabi Muhammad.

Secara sederhana, hadrah di dalam tasawuf terdiri atas 2 bagian: pertama, pembacaan hizib tarekat dan doa lainnya yang terkadang diselingi dengan musik dan nasyid (lagu); kedua, melakukan dzikir yang diiringi dengan musik dan lagu yang umumnya dimulai dengan doa khusus yang disebut dengan fatihah az- dzikir. Hadrah berlangsung pada hari Jum’at atau malam Jum’at dan pada acaraacara khusus di dalam kalender Islam, atau pada saat kelahiran anak atau berkhitan. Pembacaan maulid Nabi merupakan aspek sangat penting di dalam majelis hadrah. Pelacakan hadrah ke dunia tasawuf ini paling tidak memberikan petunjuk ada kaitan antara tradisi musik hadrah dengan tasawuf.

Sedangkan tradisi kesenian hadrah identik dengan kesenian Islam. Hadrah merupakan kesenian Islam yang di dalamnya berisi shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang digunakan sebagai media menyiarkan ajaran agama Islam. Dalam kesenian ini tidak ada alat musik lain kecuali rebana. Kesenian ini selain sebagai media untuk menyebarkan ajaran agama Islam juga sebagai sebuah hiburan. Sebab di dalam kesenian hadrah terdapat sebuah dorongan untuk mengagungkan asma Allah dan Nabi Muhammad serta amar ma’ruf nahi munkar. Hal ini dapat dilihat jelas dari syair-syair yang dilantunkannya.

Baca Juga: Rutin Amalkan 4 Amalan Ini, Rezeki Datang Dengan Sendirinya Kata Syekh Ali Jaber

Kesenian hadrah menjadi salah satu kesenian yang banyak dipertunjukkan di masyarakat, biasa digunakan untuk mengiringi lagu-lagu bernafaskan Islam. Musik hadrah atau rebana atau musik terbang diperkirakan berasal dari bentuk-bentuk musik yang bercirikan Islam yang ada sebelumnya.

Bentuk-bentuk musik tersebut adalah :

(1) Salawatan yaitu bentuk puji-pujian yang mengagungkan kebesaran Nabi Muhammad SAW;

(2) Barzanji yaitu jenis musik vocal yang bercirikan Islam;

Halaman:

Editor: Aris Rismawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x