Dalam Pandangan Islam Apakah Boleh Berharap Lebih Kepada Sesama Manusia? Simak Penjelasannya Berikut Ini

- 18 Juli 2022, 23:02 WIB
/PIXABAY/1388843

JABABEKANEWS.COM - Udah lama ngejalanin hubungan tapi nggak dilamar-lamar? kerja bertahun-tahun tapi gaji nggak naik-naik? Terus, udah lama temenan tapi malah dikecewain?

Disadari atau tidak, kita seringkali berekspektasi tinggi terhadap sesama manusia. Tiap Individu tentu saling berinteraksi dan memiliki ikatan emosional satu sama lain demi kelangsungan hidup mereka.

Tapi apakah pernah terbayangkan? Jika seandainya kita terlahir hidup sendiri. Jika kodrat manusia itu adalah makhluk sosial lantas apa kita boleh menaruh harapan lebih ke sesama?

Baca Juga: Para Ulama Bersepakat Bahwa Ghibah Termasuk Dosa Besar, Adakah Ghibah yang Diperbolehkan?

Dari lahir hingga tumbuh dewasa manusia akan selalu bergantung kepada sesamanya. Bahkan seorang filsuf berpengaruh seperti Aristoteles pun menyebut manusia sebagai 'Zoon Politicon'. Apa sih itu Zoon Politicon?

Menurut filsuf asal Yunani tersebut ia berpendapat bahwa manusia telah ditakdirkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lainnya.

Baginya, hal inilah yang membedakan manusia dengan hewan. Manusia memiliki akal yang sempurna sementara itu, hewan menggunakan insting hanya untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Tugas Istri Dalam Al-Quran Ada 2 Pokok, Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Berbeda dengan Thomas Hobbes filsuf modern asal inggris itu menggunakan istilah 'Homo Homini Lupus', untuk menyebut manusia sebagai makhluk sosial.

Homo Homini Lupus sendiri berarti manusia adalah serigala bagi manusia yang lain. Bertolak belakang dengan pemahaman Aristoteles, Thomas Hobbes menganggap manusia terlahir untuk saling membunuh dan memangsa karena persaingan.

Halaman:

Editor: Aris Rismawan

Sumber: kita umroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah