Network
JABABEKA NEWS - Pada saatnya anak kita akan pergi meninggalkan kita. Mereka bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan tugas hidupnya. Sebagian dari mereka mungkin ada yang memilih untuk berdekatan agar bisa menemani kita dan melayani kita. Tetapi sebagiannya lagi ada yang memilih hudup berjauhan, mencari kemuliaan akhirat dengan jalan yang lain.
Namun, pada saatnya kita pun akan pergi meninggalkan mereka. Entah kapan, pergi dan tidak pernah kembali lagi ke dunia ini. Karena kematian adalah perpisahan yang sesungguhnya. Orang tua dan anak hanya berjumpa nanti di hadapan mahkamah Allah swt.
Ada yang menjadi musuh satu sama lain, saling menjatuhkan. Ada anak yang terjungkal ke neraka, ia tidak menerima dirinya masuk ke dalam neraka sehingga menuntut tanggung jawab orang tua yang telah mengabaikan kewajibannya mengajarkan agama. Alangkah besar kerugian di hari itu, jika anak dan orang tua saling menuntut di hadapan mahkamah Allah swt.
Baca Juga: Renungan Penghapus Kesombongan
Dunia ini adalah ladangnya. Kematian itu adalah perpisahan sesaat. Amat panjang masa itu kita rasakan di dunia, tetapi amat pendek bagi yang telah mati. Tingkatan amal kita dan anak boleh jadi tak sebanding, entah mana yang lebih tinggi.
Allah swt berfirman :
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۗ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ
"Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya." (ath-Thur : 21)
Kita usap anak kita saat mereka sakit, kita tangisi saat mereka terluka. Tapi adakah kita juga khawatir nasib mereka di akherat kelak. Kita sibuk menyiapkan masa depan mereka. Bila perlu sampai letih badan kita. Tapi disamping itu, adakah kita berlaku sama untuk 'masa depan' mereka yang sesungguhnya di kampung akhirat.
