Informasinya beberapa gas air mata ditembakkan ke arah Tribun dan membuat kepanikan makin besar dari insiden tersebut
banyak korban yang jatuh karena Terinjak oleh suporter lain yang panik dalam situasi tersebut
Ada pula yang jatuh karena sesak nafas akibat gas air mata
minimnya ketersediaan air buat membasuh muka memperparah keadaan
para jurnalis dan fotografer yang bertugas Meliput pertandingan tersebut pun diamankan dan diarahkan untuk menuju ke ruangan di dalam stadion
setelah itu para petugas keamanan berupaya menghalau Aremania agar tidak makin banyak yang turun ke lapangan
sayangnya petugas kepolisian TNI yang ada kalah jumlah dari para suporter yang turun ke lapangan tak sanggup mengendalikan keadaan
tembakan gas air mata pun jadi opsi yang diambil
Dari pantauan kami hampir setiap jengkal ruangan pintu keluar Stadion Kanjuruhan ada Aremania yang tergeletak beberapa diantaranya sudah tidak bernapas lagi
sampai pukul 23.40 Waktu Indonesia Barat beberapa korban masih tergeletak di pinggir lapangan dan pintu keluar