JABABEKA NEWS - Berikut ini kemungkinan sanksi FIFA untuk Sepak Bola Indonesia usai tragedi Kanjuruhan yang sebabkan tewasnya ratusan jiwa penonton di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022. Jika mengacu pada tragedi Heysel lantas bagaimana nasib Timnas? Simak ulasan lengkapnya.
Kejadian yang merenggut nyawa tersebut merupakan kejadian paling tragis sepanjang sejarah sepak bola Indonesia.
Pasalnya korban yang berjatuhan meninggal dunia dan luka-luka dipastikan melebihi 170 orang lebih.
Sedikit kronologi tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu termasuk orang yang selamat dari tragedi di Stadion Kanjuruhan.
"Saat peluit tanda akhir pertandingan antara Arema vs Persebaya dengan skor 2-3 dimenangkan oleh Persebaya sebagai tim tamu. Dari kekalahan Arema tersebut, ada satu oknum yang masuk ke tengah lapangan. Hingga memancing supporter lain yang ikut terjun dan berlari ke tengah lapangan." Dikutip Jababeka News dari unggahan Twitter @Libra_12 pada (2/10/2022).
Pada pertandingan Arema melawan Persebaya yang digelar pada Sabtu 1 Oktober 2022, pertandingan dimenangkan Persebaya dengan skor akhir 2-3 ini turut menyulut emosi beberapa oknum Aremania yang terlibat kerusuhan.
Banyak dari mereka yang masuk ke dalam lapangan berdesak-desakan di pintu keluar hingga meninggal dunia
Suporter yang meninggal dan jumlahnya terus bertambah hingga saat ini, terlepas dari siapa yang benar-benar salah, tragedi Kanjuruhan ini bakal jadi luka yang sangat membekas bagi Aremania serta sepak bola nasional.
FIFA tentu tidak akan tinggal diam dan akan segera mengambil langkah tegas berupa sanksi kepada sepak bola Indonesia maupun klub Arema dan suporternya
Berikut ini adalah kemungkinan sanksi FIFA yang bisa didapatkan BRI Liga 1 Indonesia dan Arema serta suporternya atas peristiwa berdarah ini karena tidak ada sepak bola yang seharga dengan nyawa.
Sanksi FIFA yang paling mungkin dan akan terjadi adalah kepada klub Arema dan suporternya.
Jika mengacu pada tragedi-tragedi lain, seperti Tragedi Heysel yang menewaskan 39 korban jiwa pada tahun 1985, UEFA atau FIFA bahkan langsung melarang klub Inggris tersebut untuk tidak ikut berkompetisi selama 5 tahun di Eropa.
Namun karena tragedi Kanjuruan jumlahnya jauh lebih banyak dan jauh lebih parah, maka kemungkinan sanksi yang akan diberikan FIFA tentu akan jauh menjadi buruk.
Kemungkinan yang pertama adalah seluruh suporter Liga 1 bisa saja dilarang mendampingi timnya di sisa Liga 1 musim ini.
Sanksi yang kedua, Aremania kemungkinan dilarang mendampingi tim ke Stadion selama lebih dari 5 tahun yang paling parah Arema juga bisa mendapatkan sanksi degradasi dari PSSI.
Selain itu, kemungkinan sanksi FIFA berikutnya adalah klub Indonesia bahkan Timnas Indonesia tidak bisa berlaga di kompetisi tingkat Asia.
Seperti diketahui, usai tragedi Kanjuruhan PSSI sudah melarang Arema untuk bermain di Kanjuruan pada Liga 1 musim ini dan telah menghentikan BRI Liga 1 selama sepekan lamanya.
Sanksi tersebut adalah kemungkinan yang bisa terjadi berdasarkan tragedi sebelumnya di dunia sepak bola yang pernah terjadi di dunia.
Namun bisa lebih ringan dan lebih parah tergantung keputusan FIFA dan PSSI.
Kemungkinan sanksi FIFA bagi sepak bola Indonesia lainnya adalah sanksi kepada Timnas Indonesia sendiri yang sama sekali tidak kita harapkan.
Tidak hanya itu, kemungkinan sanksi dari FIFA yang paling parah yaitu FIFA bisa saja membekukan sepak bola Indonesia selama bertahun-tahun dan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang sebentar lagi akan digelar .
Namun, hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari FIFA tentang kejadian ataupun sanksi yang diberikan untuk sepak bola Indonesia.
Namun sepertinya sanksi kepada Timnas Indonesia tidak akan terjadi, karena ini adalah kerusuhan yang dibuat oleh klub dan berada di ranah PSSI.
Semoga saja tragedi Kanjuruhan ini tidak terjadi untuk Timnas Indonesia kita.
Pasalnya, Timnas Indonesia dibawah arahan pelatuh Shin Taeyong akhir-akhir ini sedang dalam progress permainan yang meningkat dengan ranking FIFA yang signifikan naik.
Itulah ulasan kemungkinan sanksi FIFA untuk sepak bola Indonesia buntut dari tragedi Kanjuruhan, jika mengacu dari tragedi Heysel yang sebelumnya pernah terjadi di dunia Sepak Bola luar Indonesia yakni di Negara Inggris. ***