Kisah Pemain Yang Lebih Hebat dari Messi di Akademi La Masia Barcelona Angkatan 1987

30 September 2022, 18:50 WIB
Kisah Pemain Yang Lebih Hebat dari Messi di Akademi La Masia Barcelona Angkatan 1987 /Tangkapan Layar/ Football Universe

JABABEKA NEWS - Kali ini kita akan membahas salah satu pemain yang lebih hebat dari Lionel Messi saat dididik di Akademi La Masia Barcelona angkatan 1987.

Pemain tersebut seangkatan dengan Gerard Pique Cesc Fabregas dan bahkan Lionel Messi sendiri mengakui kehebatannya. 

Namun, nama pemain tersebut tidak terdengar hingga sekarang? 

Sebagaimana dikutip Jababeka News dari Footbal Universe berikut ini kami rangkumkan ulasan lengkapnya. 

Akademi sepakbola Barcelona yang sering kita kenal dengan sebutan La Masia selalu saja menghasilkan talenta-talenta sepak bola hebat dari generasi ke generasi.

Baca Juga: Berita TimNas Amunisi Baru Datang! STY full senyum.. Timnas U-19 Banjir pemain keturunan Eropa di piala dunia

Tempat ini memang terkenal memiliki program pendidikan sepak bola paling bergengsi di seluruh dunia dimana hanya yang terbaik dari yang terbaik yang dapat bergabung di tempat ini. 

Dari sekian banyak lulusan La Masia angkatan 1987 merupakan angkatan yang paling banyak menghasilkan bintang besar.

Diantaranya, Gerard Pique Cesc Fabregas dan mega bintang Lionel Messi.

Meskipun ke tiga nama tadi kita kenal adalah nama-nama besar di sepak bola, ada satu nama lagi di angkatan 1987 ini yang diakui oleh pelatih dan semua anak angkatan 1987 yang memiliki kemampuan bermain sepak bola paling baik.

Baca Juga: Berita TimNas Amunisi Baru Datang! STY full senyum.. Timnas U-19 Banjir pemain keturunan Eropa di piala dunia

Pemain ini bermain di posisi nomor punggung 9 seorang yang selalu dipercaya untuk mengeksekusi tendangan bebas.

Pemain tersebut begitu lincah dalam menggocek bola sangat cepat pergerakannya serta selalu dapat diandalkan untuk mencetak gol.

Kala itu, dia dianggap sebagai nyawa permainan dari La Masia angkatan 1987.

Beberapa pelatih bahkan menyamakannya dengan legenda Barcelona yaitu Johan Cruyff dia adalah Kapten dan pemimpin tim La Masia angkatan 1987 namanya adalah Victor Vazquez. 

Seberapa baik dia, lantas apa yang terjadi padanya saat ini Victor Vasquez Sona lahir di Barcelona pada 20 Januari 1980 sebagai Putra asli catalan sejak masih sangat muda.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Lengkap Hari Ini, 30 September 2022: Hot Shot, FTV Pagi Spesial Hingga Jejak Misteri

Darah dan semangat sepak bola telah mengalir dalam diri Victor, dia telah mendukung Barcelona seperti yang dilakukan oleh setiap pesepakbola muda yang tumbuh di daerah ini. 

Sejak kecil ia sangat mencintai Barcelona dan bercita-cita suatu saat nanti dapat mengenakan Jersey biru merah kebanggaan catalan dan meraih puncak tertinggi untuk bermain di Barcelona. 

Setelah berlatih dengan giat hampir setiap hari pada usia sebelas tahun akhirnya Victor terpilih untuk bergabung dengan Akademi La Masia yang sangat bergengsi itu. 

Perjuangan Victor Vazquez tidaklah mudah untuk bisa masuk ke La Masia dia harus melalui beberapa uji coba yang pada waktu itu dapat dilalui dengan baik.

Beberapa pemain dari semua penjuru Spanyol dan juga seluruh dunia harus melalui uji coba ini dan saat berhasil lulus adalah satu kebahagiaan tersendiri.

Akademi La Masia sendiri dibuat memang untuk menjaring bibit-bibit muda yang akan mereka bentuk untuk menjadi pemain masa depan klub.

Setiap pemain akan belajar filosofi dan gaya bermain Barcelona yang berfokus pada keterampilan teknik passing dan penguasaan lapangan.

Program Akademi La Masia terkenal sangat kompetitif dengan rata-rata hanya satu dari 10 pemain yang terpilih untuk dapat memperkuat tim senior Barcelona di akademi ini.

Setiap hari aktivitas siswa adalah makan tidur belajar sepak bola dan belajar beberapa pendidikan umum serta kemudian mengulanginya di hari berikutnya.

Dari 1000 anak laki-laki usia 6-8 tahun yang mencoba untuk masuk Akademi La Masia hanya sekitar 200 dari mereka yang akan berhasil hanya 20% yang terbaik yang akan diorbitkan untuk masuk tim utama Barcelona atau dijual ke klub lain.

Akan tetapi jangan terlalu cepat menilai bahwa yang 800 sisa yang tidak lulus ini adalah pemain-pemain yang buruk. 

Sangking tingginya kualitas Akademi La Masia dari 800 anak yang tidak lulus tersebut memiliki kualitas yang sudah cukup baik dan mereka bahkan dapat menari dengan bola di lapangan. 

Beberapa nama besar lahir dari program Akademi La Masia seperti Pep Guardiola Xavi Iniesta Charles Puyol dan masih banyak lagi tetapi yang paling mengagumkan dari semuanya adalah La Masia angkatan 1987.

Setiap pemain yang berada dikelas ini menunjukkan permainan yang sangat baik dan mereka selalu memenangkan gelar apapun dalam lima musim berturut-turut.

Angkatan ini bahkan sering menang 1000 atau 700 waktu itu sangat sulit mengalahkan mereka.

Mereka memiliki nama Gerard Pique di lini pertahan yang sangat dominan dengan permainan disiplin sehingga striker lawan sulit mencetak gol.

Kemudian ini tengah cara memilih Cesc Fabregas yang selalu ada dengan umpan-umpan terukur nya ke depan juga ada anak Argentina lincah Lionel Messi yang terampil dan suka mengirim ular tapi sangat pemalu. 

Namun ada aktor utama dari kelas akademi La Masia angkatan 1987 ini adalah Victor Vazquez di Lini Serang yang selalu mencetak gol dalam setiap penampilannya. 

Victor Vasquez juga bisa bermain di sayap kiri sayap kanan atau bahkan penyerang tengah.

Kemampuan kaki kanan dan kaki kirinya sama baik memiliki tendangan yang keras sundulan terukur kecepatan lari yang luar biasa serta hebat dalam mengeksekusi bola-bola mati.

Karena kehebatannya kelas angkatan 1987 ini bahkan pernah dijuluki Generasi On Vasquez atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Kelas Generasi Vazquez. 

Memang agak sulit dipercaya tetapi ini adalah kebenaran yang diakui anak-anak La Masia kelas 1987.

Bahkan dalam sebuah wawancara dengan Fabregas ditanyakan, siapa yang paling hebat di La Masia kelas 1987?

Dengan tersenyum Fabregas menyatakan "bahwa kelas 1987 adalah tim yang ikonik setiap orang yang ada di kelas tersebut adalah pemain-pemain yang hebat tetapi jika ditanyakan yang terhebat bantah Messi melainkan Victor Vazquez mereka berdua memang selalu bersaing untuk mencetak gol ketika Messi mencetak tiga gol maka Victor Vazquez akan berusaha mencetak empat gol dan sebaliknya".

Sayangnya, kehebatan Victor Vazquez di kelas 1987 terhenti saat dia mengalami cedera serius.

Akumulasi cedera ringan selama masa mudanya menyebabkan dia kehilangan sejumlah besar kecepatan yang pernah dia miliki. 

Cedera ringan ini membuatnya tertahan lebih lama di tim kedua Barcelona.

Sementara rekan-rekannya sudah dapat menembus tim utama di beberapa klub besar Fabregas menuju Arsenal Pique bergabung dengan Manchester United sementara itu Lionel Messi berhasil menggunakan seragam merah biru kebanggaan di tim utama Barcelona. 

Vazquez kemudian berada dalam periode kecemasan selama penantian panjang ini gimana banyak orang yang mengenalnya bertanya-tanya. 

Apa yang akan terjadi padanya lulusan terbaik La Masia ini memiliki begitu banyak tekanan untuk dapat tampil lagi pula dia adalah icon kelas 1987 banyak penggemar Barca mengenalnya dan mengharapkannya untuk dapat bergabung bersama Messi di tim utama.

Hal ini kemudian menjadi tekanan luar biasa bagi Victor Vazquez baik dari segi mental maupun pemulihan fisiknya.

Setelah beberapa tahun tidak berkembang pada 2019 pertandingan tim kedua Barcelona melawan Tim kedua Villarreal Vazquez di diagnosa mengalami dislokasi lutut. 

Dokter mengatakan kepadanya bahwa dislokasi ini akan pulih dalam empat bulan tetapi bahkan setelah sembilan bulan yang panjang Victor Vazquez masih bisa merasakan sakit di lututnya. 

Tetapi semangat pantang menyerah terus mendorong Victor Vazquez untuk berusaha masuk tim utama Barcelona. 

Ia terus memulihkan kondisinya dan akhirnya mendapatkan kesempatannya untuk masuk tim utama Barcelona pada bulan Desember tahun 2010 di pertandingan fase grup Liga Champions melawan klub Rusia, Ruben Kazan.

Masuk sebagai pemain pengganti di mana dia mencetak gol pertamanya dan satu-satunya dalam Kemenangan 2-0 untuk Barcelona.

Segalanya tampaknya akan menjadi lebih baik untuk Victor Vazquez dan harapan yang pernah dia miliki untuk menjadi bintang bagi klubnya belum pudar namun kontraknya bersama Barcelona akan berakhir pada tahun 2011.

Hanya beberapa bulan lagi sayangnya Barcelona akhirnya tidak memperpanjang kontraknya Vazquez sedih melihat bahwa klub yang telah membesarkannya dan pernah memujanya sebagai masa depan tim.

Mereka tiba-tiba membuangnya namun hal ini tidak pernah menghentikannya untuk bekerja keras dan terus menjaga mimpinya untuk terus bermain sepak bola. 

Pada tahun 2011 dia pindah untuk bermain di Club Brugge yang meskipun itu bukanlah klub Eropa tapi Victor Vazquez tetap berusaha tampil maksimal. 

Dia kemudian dikenal sebagai playmaker handal dan tenang untuk club Brugge yang bisa mengoper dan indah dan memanjakan striker striker mereka.

Bahkan mencetak 25 gol dalam 165 penampilannya untuk Club Brugge pada musim 2014-2015 ia dinobatkan sebagai pesepakbola terbaik di Liga Belgia dengan Club Brugge yang akan memenangkan satu gelar Liga Belgia. 

Dan satu piala Belgia namun setelah empat tahun Victor Vazquez tidak pernah menjadi pemain hebat seperti di La Masia cedera mengambil terlalu banyak dari suar dan kecepatannya yang pernah dia miliki.***

Editor: Hirlan Rusli Malik

Tags

Terkini

Terpopuler