Kisah Setyono Djuandi Darmono Bangun PT Kawasan Industri Jababeka

- 7 Februari 2023, 17:24 WIB
Setyono Djuandi Darmono
Setyono Djuandi Darmono /database PRMN

JABABEKA NEWS - Kawasan Industri Jababeka merupakan kawasan yang ada di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Kawasan Industri ini dinamai Jababeka karena berdampingan dengan perusahaan PT. Kawasan Industri Jababeka.

Banyak orang bertanya-tanya siapakah, pemilik dari Jababeka? serta Siapakah pendiri PT Jababeka ? jawabannya ialah Setyono Djuandi Darmono.

Sejarah Setyono Djuandi Darmono Bangun PT Kawasan Industri Jababeka

Dulunya, Setyono adalah Manajer Divisi di sebuah perusahaan Inggris bernama ICI.

Pada tahun 1982, Setyono meninggalkan ICI yang memberinya gaji sebesar US $ 5,000 per bulan, jumlah gaji tersebut sangat fantastis.

Namun, dia merasa tidak bisa menduduki jabatan yang lebih puncak lagi jika tetap di ICI.

Ia memutuskan keluar dan mendirikan perusahaan dengan nama PT. Permada Binangun Jaya sebagai agen penjualan ICI.

Baca Juga: Kinerja Shin Tae-yong Dievaluasi, Sekjend PSSI : Harus Bekerja Lebih Keras Lagi

Baca Juga: Persib vs Persija Jakarta Kapan Main? Berikut Jadwal Pertandingan Maung Bandung di Lanjutan Liga 1 Indonesia

Baca Juga: 10 Rekomendasi Buah Untuk Ibu Hamil, Mengurangi Mual Hingga Menguatkan Kandungan

Kemudian, beliau mendirikan perusahaan yang membangun Perumahan Bumi Bintaro Permai, dengan luas lokasi perumahan 10 Ha dan hanya dapat membangun 500 unit rumah.

Namun keuntungan yang diperolehnya tidak begitu besar dan hal tersebut yang menjadi pembelajaran tersendiri bagi beliau.

Di tahun 1989 dengan naluri bisnisnya, Setyono mendirikan PT. Kawasan Industri Jababeka dengan membangun kawasan industri seluas 2.500 Ha bersama dengan Budi Brasali dan Ismail Sofyan.

Dalam jangka waktu 3 tahun, seluruh kawasan industri tersebut berhasil penuh di sewa oleh perusahaan-perusahaan seperti PT. Unilever, PT. United Tractors dan banyak perusahaan – perusahaan besar lainnya.

Keberhasilannya menarik minat penyewa perusahaan-perusahaan besar, meningkatkan citra dan kredibilitasnya dan perusahaan ini menjadi perusahaan publik pada tahun 1994 dan tercatat di bursa efek.

Kemudian Jababeka membangun Menara Batavia, Cilegon Industrial Estate dan Cikarang Listrindo dan Tanjung Lesung Resort.

Namun cobaan datang pada tahun 1998, dimana terjadi krismon yang menyebabkan harga sahamnya anjlok, berkat kegigihannya pada tahun 1999 dapat menjadi stabil kembali, bahkan di tahun 2002 memperoleh laba sebesar Rp. 807 M. ***

Editor: Aris Rismawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x