Network
JABABEKA NEWS - Pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda di Indonesia mengadakan sumpah pemuda. Salah satu poin pada sumpah tersebut adalah bersumpah berbahasa satu yaitu Bahasa Indonesia.
Sumpah tersebut di ikrarkan sebagai salah satu pilar nasional dalam rangka untuk meraih kemerdekaan Bangsa. Kala itu masyarakat menyadari bahwa Bahasa Indonesia sebagai lambang jati diri Bangsa dan sebagai alat pemersatu Bangsa.
Karena dirasa Bahasa Indonesia belum teratur dan belum tersebar luas maka mereka memerlukan pedoman yang disepakati oleh seluruh rakyat Indonesia. Kesepakatan itu kemudian diperbincangkan di dalam suatu Kongres Bahasa Indonesia.
Baca Juga: 25 Juni 1936, Bapak Teknologi Indonesia BJ. Habibie Lahir, Beginilah Biografinya
Kongres Bahasa Indonesia pertama dicetuskan pertama kali oleh Raden Mas Soedirdjo Tjokrosisworo, seorang wartawan harian Soeara Oemoem, Surabaya.
Kongres tersebut diadakan pada tanggal 25-27 Juni 1938, 10 tahun setelah sumpah pemuda di ikrarkan. Seperti yang dikatakan di atas, kongres Bahasa Indonesia ini dilatarbelakangi oleh karen kala itu Bahasa Indonesia belum dipakai secara luas dan tidak adanya pedoman yang baik bagi para pemakai bahasa.
Sehigga perlu adanya forum yang mampu mengatur bahasa Indonesia atas dasar kesepakatan bersama. Korngres tersebut diketuai Prof. Dr. Poerbatjaraka dan beberapa anggota antara lain Mr. Amir Syariffudin, Katja Sungkana Sumanang, dan Mr. Muhammad Syah.
Menghadirkan para pembicara yang merupakan tokoh-tokoh nasional waktu itu, seperti Sanusi Pane, Ki Hadjar Dewantara, H.B. Perdi, Mr. Amir Syarifuddin, Mr. Muh. Yamin, Soekardjo Wirjopranoto, St. Takdir Alisyahbana, K. St. Pamoentjak, dan M. Tabrani.
Baca Juga: 21 Juni 1970, Presiden Soekarno Meninggal Dunia, Nasib Malang Sang Proklamator di Akhir Hayatnya
