Dengan demikian, menghidupkan Jalur Rempah adalah sebuah Gerakan Rekonstruksi dan Revitalisasi Budaya dalam dimensi yang luas sehingga mampu menggerakkan kesadaran seluruh elemen untuk merawat warisan kebhinekaan, mewujudkan kesejahteraan rakyat, dan juga memperkuat diplomasi budaya bangsa Indonesia di antara bangsa-bangsa dunia.
Narasi Jalur Rempah perlu disusun bersama dengan menggunakan sudut pandang keIndonesiaan yang berorientasi dunia. Kenyataan sejarah bahwa kejayaan Jalur Rempah yang pernah hadir sejak 4.500 tahun lalu adalah bagian dari jalur perdagangan dan jalur budaya umat manusia.
Baca Juga: Manusia Dalang Utama Penyebab Banyaknya Sampah Laut
Karena itu diperlukan pendekatan multidisiplin karena Jalur Rempah tidak bisa hanya dimaknai dari sudut pandang sejarah, arkeologi, bahasa dan budaya saja.
Jalur Rempah pada masa sekarang harus diwujudkan secara kolektif, menyentuh berbagai aspek kehidupan yang belum tersentuh sebelumnya.
Jalur Rempah bisa memberikan perspektif yang unik sebagai pintu masuk untuk berkontribusi dalam memperkaya upaya menjawab tantangan kontemporer, seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, pengentasan kemiskinan, kesetaraan, dan berbagai tantangan lainnya. Dilansir tim Jababeka.news.com dari Laman resmi Kemendikbud.***