Hari Media Sosial, Bijak dalam Menggunakan Media Sosial

- 10 Juni 2022, 14:47 WIB
media sosial
media sosial /Pixabay.com/PhotoMIX-Company

JABABEKA NEWS - Media sosial sepeti Twitter, Facebook, Instagram dan Youtube, saat ini telah menjadi wahana yang turut mewarnai wacana di ruang-ruang publik.

Media sosial dianggap lebih emansipatif dan egaliter, karena dapat langsung menyuarakan pandangan individu ke ranah publik. Namun demikian, media sosial perlu digunakan dengan bijak agar tidak mengubah budaya Indonesia yang toleran dan ramah.

Saat ini masyarakat berlomba menjadi yang tercepat dalam membagi informasi di Media Sosial. Tanpa melalui proses pengecekan terlebih dahulu, terkadang masyarakat menganggap yang viral sebagai sebuah kebenaran

Sebagai sebuah budaya baru, hadirnya media sosial ibarat pedang bermata dua. Satu sisi menimbulkan manfaat positif, di sisi lain dengan banjirnya low-taste content menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.

Baca Juga: Hari Media Sosial, Masyarakat Sadar akan Pentingnya Menjaga Keamanan dan Privasi di Dunia Digital

Maka dari itu pertumbuhan konten positif harus didorong, dan pentingnya pemerintah menjaga agar media sosial tidak mempengaruhi budaya Indonesia yang toleran dan ramah.

Pasca Pilpres 2019 yang melakukan pertempuran para calon menggunakan internet menyebabkan polarisasi di media sosial. Efek polarisasi tersebut masih terasa hingga saat ini.

Dampak dari polarisasi tersebut menimbulkan permusuhan, perpecahan, fanatisme, berita-berita yang tidak valid, penggiringan opini, mispersepsi, dan saling menuduh yang berujung disintegrasi pada kita sebagai netizen Indonesia.

Sayangnya tidak ada solusi untuk masalah polarisasi ini dari perusahaan sosial media seperti Instagram, Youtube, dan Facebook tersebut untuk menghentikannya. Karena mereka pun diuntungkang dari masalah polarisasi tersebut.

Halaman:

Editor: Gilang Mustika Muslim

Sumber: Keminfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x