Berpuasa Dibawah Tekanan Agresi Militer Belanda 1

- 9 April 2022, 09:00 WIB
Agresi militer Belanda 1
Agresi militer Belanda 1 /

JABABEKA NEWS - Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dikumandangkan, Indonesia tidak langsung lepas begitu saja dari penjajah. Belanda masih terus berusaha merebut kemerdekaan dengan melakukan sejumlah serangan, salah satunya Agresi Militer Belanda 1.

Agresi Militer Belanda 1 berlangsung sejak 21 Juli 1947 hingga 5 Agustus 1947. Belanda melancarkan serangannya ketika orang Indonesia sedang berpuasa sehingga dalam keadaan lemah.

Dipimpin oleh Letnan Gubernur Jenderal Johannes van Mook. "Operatie Product" (Operasi Produk) atau yang dikenal di Indonesia dengan nama Agresi militer Belanda 1 adalah operasi militer Belanda di Jawa dan Sumatra. Yang dipimpin oleh Letnan Gubernur Jenderal Johannes van Mook. 

Baca Juga: Kongres pertama Boedi Oetomo Diselenggarakan Bertepatan Dengan Bulan Ramadhan

Di hari pertama puasa 19 Juli 1947 para ulama Aceh dalam rapat umum di pekarangan Mesjid Raya Baiturrahman menyerukan "Puasa tidak menghalangi seseorang untuk berjuang. Karena itu sambil berpuasa berjuanglah, dan sambil berjuang berpuasalah"

"Demikian pesan para ulama yang memanfaatkan mimbar rapat umum tersebut untuk menyampaikan penerangan mengenai kewajiban berpuasa di tengah perjuangan Kemerdekaan yang sedang memuncak." tulis Pramoedya Ananta Toer dkk dalam "Kronik Revolusi Indonesia 1947"

Residen Aceh juga menyerukan supaya umat Islam di Aceh senantiasa bersiap sedia menghadapi segala kemungkinan yang datang sebagai akibat keserakahan Belanda : "Jadikanlah ibadah puasa sebagai jembatan untuk mempertebal iman dan perjuangan. Kita sselalu digempur dengan cara besar-besaran oleh tentara Belanda. Jangan disangka kita akan lemah dalam menghadapi mereka karena kita sedang berpuasa. kita kuat dan tetap kuat menghadapi mereka, kapan saja dan dimana saja."

Baca Juga: Muhammad Farhan : Negara Tak Boleh Kalah Oleh Kartel Minyak Goreng

Pada 17 Agustus 1947 Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Belanda menerima Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk melakukan gencatan senjata, dan pada 25 Agustus 1947 Dewan Keamanan membentuk suatu komite yang akan menjadi penengah konflik antara Indonesia dan Belanda.

Halaman:

Editor: Gilang Mustika Muslim

Sumber: Historia.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x