Kongres pertama Boedi Oetomo Diselenggarakan Bertepatan Dengan Bulan Ramadhan

- 7 April 2022, 21:24 WIB
Diorama I yang menampilkan adegan peristiwa bersejarah saat anggota Boedi Oetomo menyampaikan gagasannya dalam Kongres Boedi Oetomo di Kweekschool Jetis tanggal 3-5 Oktober 1908
Diorama I yang menampilkan adegan peristiwa bersejarah saat anggota Boedi Oetomo menyampaikan gagasannya dalam Kongres Boedi Oetomo di Kweekschool Jetis tanggal 3-5 Oktober 1908 /Kemendikbud

JABABEKA NEWS - 20 Mei 1908 Boedi Oetomo didirikan oleh para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) Sekolah Dokter Pribumi di Batavia. la disebut sebagai organisasi modern pertama sehingga tanggal pendiriannya, ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Kongres pertamanya diselenggarakan bertepatan dengan bulan Ramadhan.

Pada 8 Agustus 1908 diadakan rapat di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) untuk membahas kongres yang akan diadakan oleh organisasi Boedi Oeomo. Diputuskan kongres akan terbuka untuk umum dan diharapkan gubernur jenderal hadir dan memberikan pengakuan terhadap organisasi itu.

4 September 1908 diadakan rapat Boedi oetomo cabang Bogor yang dihadiri ketua cabang Betawi dan Bupati Temanggung. Rapat memutuskan untuk menulis surat kepada gubernur jenderal guna meminta izin kongres di Yogyakarta. Diputuskan juga soal bahasa perantara yang akan dipakai di dalam kongres, yaitu bahasa Jawa, Melayu dan Belanda. Disinggung pula perlunya surat kabar yang akan menyuarakan Boedi Oetomo.

Baca Juga: Inspirasi hati, agar Kita Menemukan Kekayaan Hidup yang Sesungguhnya

Kehadiran Boedi Oetomo disambut baik. Menjelang diadakannya kongres pertama, Boedi Oetomo telah memiliki delapan cabang di Betawi, Bogor, Bandung, Yogyakarta I, Yogyakarta II, Magelang, Surabaya dan Probolinggo. Pada Juli, jumlah anggotanya sekitar 650 orang, meningkat menjadi 1200 orang pada September, di antaranya 700 orang priayi dan partikelir (swasta).

Kongres pertama Boedi Oetomo pun akhirnya diselenggarakan di Yogyakarta selama tiga hari, 3-5 Oktober 1908 yang bertepatan dengan bulan Ramadhan. Kongres dihadiri sekitar 300 orang yang memenuhi gedung Kweekschool (Sekolah Pendidikan Guru).

Baca Juga: Muhammad Farhan : Negara Tak Boleh Kalah Oleh Kartel Minyak Goreng

Sebagian besar dari mereka adalah priayi yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Sejumlah bupati juga hadir dan yang tidak berkesempatan hadir mengirim surat atau utusan. Hadir pula 15 atau 20 perempuan Jawa dan beberapa orang Eropa.***

Editor: Gilang Mustika Muslim

Sumber: Historia.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x