Ridwan Kamil Ajak Pemuda Yogyakarta Optimis Demi Indonesia Emas 2024

- 6 April 2022, 16:01 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil ketika menjadi pemateri dalam acara talkshow Safari Iman Ramadhan (Safir) 1443 H bertajuk Para Pemuda Intelektual Muslim Membangun Negeri yang Berprestasi Masjid Kampus UII,Yogyakarta, Selasa (5/4/2022).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil ketika menjadi pemateri dalam acara talkshow Safari Iman Ramadhan (Safir) 1443 H bertajuk Para Pemuda Intelektual Muslim Membangun Negeri yang Berprestasi Masjid Kampus UII,Yogyakarta, Selasa (5/4/2022). /Rizal FS/Biro Adpim Jabar

JABABEKA NEWS - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menjadi pemuda optimistis dan damai demi Indonesia Emas 2045 sebagai negara yang diprediksi empat terkuat dunia.

Namun ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. "Pertama jangan ada generasi stunting yang tidak produktif dan kompetitif. Ini syarat untuk mencapai empat besar ekonomi dunia," ujar Ridwan Kamil ketika menjadi pemateri dalam acara talkshow Safari Iman Ramadhan (Safir) 1443 H bertajuk Para Pemuda Intelektual Muslim Membangun Negeri yang Berprestasi Masjid Kampus UII, Yogyakarta, pada Selasa, 5 April 2022.

Kedua, syarat menjadi negara maju adalah Indonesia harus memiliki angka pertumbuhan ekonomi yang stabil minimal berada di angka 5 persen.

Baca Juga: Beri Tausiah di UGM, Ridwan Kamil: Memimpinlah Dengan Niat Ibadah

"Yang kedua ekonominya jangan ekonomi biasa harus gabungan antara ekonomi digital, ekonomi hijau, hilirasi industri dan ekonomi kreatif," kata Kang Emil - demikian akrab disapa.

Terakhir, kondisi sosial dan politik yang stabil dan aman dan sesama anak bangsa tidak saling bertengkar.

Gubernur juga memberikan contoh mengenai ketidakamanan dunia. Yakni mengenai perang Ukraina melawan Rusia. Menurutnya, negara bisa bubar kalau tidak bisa menjaga persatuan.

Baca Juga: BPMU Madrasah Aliyah Disamakan dengan SMA dan SMK

Jalannya dari perang tak selesai. Perang datang dari kerusuhan yang tak bisa dikendalikan. Kerusuhan datang dari hasutan. Kemudian hasutan datang dari kebencian. Kebencian datang dari perbedaan yang dibesar - besarkan.

Halaman:

Editor: Hendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah