Janin Tidak Bergerak Dalam Kandungan, Bunda Perlu Perhatikan Penyebabnya

- 24 Juli 2022, 18:52 WIB
Penyebab janin tidak bergerak yang perlu bunda ketahui
Penyebab janin tidak bergerak yang perlu bunda ketahui /Pixabay

JABABEKANEWS.COM - Ada 8 penyebab janin tidak bergerak, saat tidak merasakan gerakan janin ibu akan bertanya-tanya.

Apa penyebab janin tidak bergerak ? Padahal tolak ukur Ibu bisa merasakan kehadiran janin ketika ia mulai menendang dalam kandungan.

Mengapa janin berhenti bergerak ? Janin yang aktif bergerak merupakan tanda bahwa janin dalam keadaan yang sehat biasanya janin suka menendang di usia kehamilan 18-22 minggu.

Baca Juga: Hindari 4 Hal Ini Dijamin Wanita Orgasme Berkali-kali Saat Berhubungan Intim Berikut Tips Agar Pasangan Puas

Umumnya janin bisa terus bergerak kurang lebih 10 kali dalam 12 jam, kadang ia akan berhenti bergerak saat janin sedang tidur dan ini adalah hal yang normal.

Namun jika gerakan janin berhenti dalam waktu terlalu lama Ibu harus memeriksakannya ke dokter. Berikut ini beberapa penyebab janin tidak bergerak saat memasuki trimester 2 dan trimester 3 :

1. Posisi bayi

Alasan pertama janin jarang terasa bergerak adalah posisinya, dalam rahim ada beberapa posisi yang membuat Ibu sulit merasakan gerakan janin.

Baca Juga: Ibu Hamil Sering Batuk ? Ini Resep Obat Batuk Alami Untuk Ibu Hamil

Biasanya Ibu sulit merasakan gerakan si kecil bila posisi janin berada dekat tulang belakang, jadi bisa saja sebenarnya janin bergerak tetapi gerakan yang janin buat tidak sampai ke perut ibu.

Posisi ini membuat Ibu kurang bisa merasakan pergerakan janin yang menggemaskan namun seiring dengan perkembangan yang bertambah besar ibu akan semakin bisa merasakan tendangan janin.

2. Janin tidur

Janin mempunyai jam tidur sejak masih dalam kandungan janin yang tidur juga bisa menjadi penyebab ia tidak bergerak saat di dalam kandungan.

Baca Juga: Tes Bahasa Cinta Online : Cari dan Kenali 5 Tipe Bahasa Cinta Pasangan via 5lovelanguages.com

Durasi bayi tidur dalam kandungan berlangsung selama 20-40 menit atau lebih akan tetapi tidak lebih dari 90 menit.

Saat janin tidur tentu janin tidak bergerak. Jadi Ibu tidak perlu khawatir jika selama waktu ini tidak dapat merasakan pergerakan janin.

3. Ibu stres atau masalah nutrisi

Saat ibu stres tubuh melepaskan hormon stres yang bisa mempengaruhi jumlah pergerakan janin, kondisi ini bisa menjadi penyebab janin tidak bergerak atau malas bergerak saat dalam kandungan.

Baca Juga: Sangat Senang Makanan Manis? Mengapa Tidak Boleh Mengkonsumsi Gula Berlebih? Simak Penjelasannya

Selain itu dehidrasi puasa atau Ibu membatasi asupan makanan juga dapat menjadi penyebab pergerakan janin menjadi menurun. Hal ini karena bila Ibu hanya makan sedikit makanan, energi yang tersalurkan pada bayi menjadi berkurang.

4. Janin mengalami keterbatasan pertumbuhan

Pada kondisi yang agak parah penyebab janin tidak bergerak adalah si kecil mengalami gangguan pertumbuhan. Kondisi ini bisa Ibu lihat saat memeriksakan janin ke dokter.

Nantinya akan terlihat di USG ukuran janin yang lebih kecil dari ukuran normal pada usia kandungan yang sama, janin yang kecil mungkin melakukan gerakan yang sama jumlahnya dengan janin normal namun mungkin Ibu tidak bisa merasakannya.

Baca Juga: Pola Makan yang Tidak Teratur Sebabkan Gangguan Pencernaan Selama Masa Kehamilan, Begini Cara Mencegahnya

5. Air ketuban sedikit

Oligohidramnion air ketuban memiliki fungsi membuat janin bebas bergerak didalam kandungan cairan ini juga berperan sebagai pelumas pada bagian jari-jari.

Bila air ketuban janin sedikit, pergerakan si kecil akan berkurang dan membuat jari tangan dan kakinya menempel satu sama lain, namun jika air ketuban makin lama makin sedikit oligohidramnion atau ketuban pecah dini.

Hal ini dapat membatasi pergerakan bayi, dokter bisa mengatakan Ibu terkena oligohidramnion ketika volume air ketuban kurang dari 500 ml saat usia kehamilan 32-36 minggu.

Baca Juga: Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan, Bagus Untuk Alzheimer? Cara Olah Daun Kelor, Cek Disini

Ketuban pecah dini dan air ketuban sedikit bisa menyebabkan masalah pada janin seperti kemungkinan bayi lahir cacat.

6. Hipoksia

Penyebab janin tidak bergerak selanjutnya adalah hipoksia kondisi ketika janin mengalami kekurangan oksigen, penyebab hipoksia karena tali pusar janin yang tertekuk atau terlilit.

Tali pusar yang terlilit membuat oksigen tidak bisa tersalurkan dengan baik kejanin, hipoksia bisa menyebabkan efek jangka panjang pada otak dan perkembangan janin secara keseluruhan.

Baca Juga: Belum Tahu Bahasa Cinta Pasangan ? Tes 5 Tipe Bahasa Cinta Love Language Online di situs 5lovelanguages.com

Saat janin mengalami hipoksia biasanya janin mengurangi atau menghentikan gerakannya untuk menghemat energi.

7. Ablasio plasenta

Salah satu komplikasi kehamilan ini juga bisa menjadi penyebab janin tidak bergerak, ablasio plasenta adalah kondisi ketika plasenta terpisah dari dinding pada kasus yang parah.

Hal ini dapat membatasi aliran oksigen dan nutrisi ke janin, jika Ibu membiarkan kondisi ini menyebabkan janin meninggal dalam rahim.

Baca Juga: Tes Bahasa Cinta Online - Cek 5 Tipe Love Language yang Dimiliki Pasangan Supaya Kamu Makin Erat Dengan si Doi

Saat ablasio plasenta terjadi janin harus segera Ibu lahirkan terlebih jika usia kandungan sudah besar.

8. Janin meninggal dalam kandungan

Bayi lahir mati bisa terjadi setelah usia kandungan lebih dari 20 minggu, tetapi biasanya lebih sering terjadi pada usia kandungan 28 minggu.

50% ibu yang melahirkan bayi lahir mati mengalami tanda-tanda penurunan pergerakan janin, biasanya Ibu merasakan penurunan gerakan janin secara bertahap selama beberapa hari sebelum bayi meninggal dalam kandungan.

Baca Juga: Si Kecil Susah Makan, Simak 5 Cara Ini Agar Bayi Kembali Lahap

Itulah beberapa penyebab janin tidak bergerak semoga informasi ini bermanfaat ya Bunda.***

Editor: Aris Rismawan

Sumber: Tanyakan Dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah