Berbeda dengan Rasa Takut, Ini yang Terjadi Pada Otak Saat Orang Mengalami Anxiety Disorder

- 5 Juni 2022, 16:46 WIB
Ilustrasi orang yang mengalami anxienty disorder.
Ilustrasi orang yang mengalami anxienty disorder. /Pixabay/Anemone

JABABEKA NEWS - Semua orang pasti pernah mengalami perasaan cemas. Kita cemas ketika harus menghadapi ujian, ketika mau interview kerja, ketika harus bayar tagihan, bahkan ketika kita harus berinteraksi dengan orang lain.

Kecemasan pada umumnya normal. Namun berbeda apabila rasa cemas tersebut berlangsung secara terus menerus dan terjadi tanpa alasan yang jelas. Kapankah suatu kecemasan bukan sekedar perasaan yang datang dan pergi? Melainkan, suatu penyakit yang serius?

Dilansir Jababeka News dari kanal YouTube Neuron pada Minggu, 5 Juni 2022, untuk menjawab pertanyaan tersebut terlebih dahulu perlu dibedakan antara rasa cemas dan rasa takut.

Baca Juga: Tips dan Trik Merawat Anggrek Supaya Cepat Berbunga

Apabila kita umpamakan rasa takut sebagai perasaan kita saat bertarung, maka rasa cemas adalah perasaan kita pada malam sebelum pertarungan.

Rasa takut ditimbulkan oleh suatu ancaman jelas yang ada di depan mata. Sementara rasa cemas timbul akibat sesuatu yang akan terjadi: ancaman yang tidak ada di depan mata tetapi mungkin harus dihadapi di kemudian hari.

Terdapat dua bagian otak yang memiliki peran besar dalam memicu perasaan cemas. Yaitu amigdala dan prefrontal korteks. Bayangkan saja amigdala dan prefrontal korteks sebagai dua petugas mercusuar.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Patah Hati Sakitnya di Dada, Bukan di Kepala

Amigdala memantau ancaman yang akan datang. Dan prefrontal korteks akan mengkonfirmasi apakah benar ada ancaman atau tidak. Namun bagi beberapa orang, bagian otak ini tidak berfungsi dengan benar.

Halaman:

Editor: Gilang Mustika Muslim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah