Bukan Konsumsi Makanan Manis, Ternyata ini Penyebab Kepala Sering Pusing Saat Berpuasa

- 13 April 2022, 14:15 WIB
Ilustri orang yang pusing saat berpuasa.
Ilustri orang yang pusing saat berpuasa. /Pixabay/Mohamed Hasan

JABABEKA NEWS - Pusing dan sakit kepala biasanya dirasakan oleh sejumlah orang yang menjalankan ibadah puasa. Penyebabnya bisa macam-maca, seperti kadar gula rendah, pengurangan kafein hingga dehidrasi.

Bisanya orang percaya kadar gula darah akan baik dengan konsumsi makanan tinggi gula. Tapi faktanya tidak demikian. Makan banyak dan manis malah akan meningkatkan kadar insulin.

"Ini bisa menyebabkan tubuh merasa lapar segera setelahnya. Begitu kadar gula darah turun, akan terjadi 'crash', lelah, dan kekurangan energi," demikian seperti dikutip dari laman PMJ News pada Rabu, 13 April 2022.

Baca Juga: Milenial SmartTren Jadi Penyeimbang Wawasan Duniawi dan Ukhrawi

"Fluktuasi kadar gula darah ini dapat dihindari dengan memilih makanan yang kaya energi dengan pelepasan lambat (indeks glikemik rendah) yang menjaga kadar gula darah tetap stabil," sambung artikel tersebut.

Sementara untuk dehidrasi, memang akan mengalami kesulitan untuk konsumi air yang cukup lantaran puasa. Maka disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan saat sahur.

Dehidrasi serta hilangnya gula dan garam dalam tubuh dapat menyebabkan segudang masalah, termasuk sakit kepala, lesu, kelemahan otot, pusing, tekanan darah rendah, peningkatan denyut jantung, demam, dan yang parah bisa kehilangan kesadaran.

Baca Juga: Gunakan Teknologi Denmark, Jabar Matangkan Listrik Tenaga Angin di Garut Selatan

Kunci untuk menghindari masalah ini adalah menjaga asupan air. Jauhi gula berlebihan dan soda yang mengandung kafein karena itu bisa membuat tubuh semakin dehidrasi.

Pengurangan kafein sering diabaikan ketika ingin mengatasi sakit kepala saat berpuasa. Tapi konsumsi kafein menyebabkan pembuluh darah menyempit, itulah sebabnya detak jantung meningkat.

Mengurangi asupan kafein memungkinkan pembuluh darah terbuka dan meningkatkan aliran darah ke otak. Perubahan aliran darah yang tiba-tiba ini dapat menyebabkan sakit kepala karena otak beradaptasi dengan peningkatan aliran darah.

Baca Juga: Link Download Game Memori Google, Permainan Ingatan dan Konsentrasi

Pengurangan bertahap penggunaan kafein dalam minggu-minggu menjelang puasa dapat membantu mengurangi sakit kepala. Selama Ramadan tubuh akan mulai beradaptasi dan sakit kepala akan mereda.

Kurang tidur adalah faktor lain yang dapat menyebabkan banyak efek berbahaya, termasuk sakit kepala. Mengatur jam tidur selama Ramadan, menghindari begadang, dan tidur siang akan membantu.

Berusahalah berada di tempat yang dingin di siang hari dan hindari sinar matahari atau tempat panas jika memungkinkan. Kurangi waktu yang dihabiskan untuk perangkat elektronik akan membantu tidur lebih mudah dan juga membantu kualitas tidur.***

Editor: Hendra

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah