Parenting, 4 jenis pola asuh anak atau dampaknya pada psikologi anak

4 September 2022, 12:28 WIB
Ilustrasi positive parenting terhadap anak. /Pixabay/460273

Jababekanews.com - 4 jenis pola asuh anak atau parenting dampaknya pada psikologi anak.

Jenis pola asuh anak yang baik harus menunjang perkembangan mental sosial dan psikologis yang sehat ketika hal tersebut berperan dalam pembentukan karakter anak saat dewasa nanti.

Dalam dunia psikologi dikenal empat jenis pola asuh anak masing-masing memiliki dampak yang berbeda terhadap karakter anak.

Sebagian besar orangtua akan mengadopsi salah satu jenis pola asuh anak yang tampak lebih dominan ketimbang pola asuh lainnya. Di kutif dari kanal sanggar berumpun.

Baca Juga: 15 Fakta Nyata Tentang Single Parenting atau Orangtua Tunggal Dalam Pola Asuh Anak yang Mungkin Belum Anda Ket

1. Jenis pola asuh otoriter tipe pola asuh anak yang pertama ini menjadikan orang tua sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atau otoriter dan mendominasi dalam mengasuh anak.

Jenis pola asuh otoriter mempunyai karakteristik yang kaku dan tegas menerapkan hukuman jika tidak sesuai aturan.

orang tua cenderung selalu benar dalam mengemukakan pendapat,
Jenis pola asuh anak ini akan membentuk seorang anak dengan karakter disiplin dan patuh.

Sayangnya orang tua yang jenis pola asuh anak otoriter sering melayangkan ungkapan pokoknya.

Jenis pola asuh anak otoriter Ketika sedang mengutarakan pendapat tanpa memperdulikan atau mendengar pendapat dan keinginan anak.

Baca Juga: Dahsyat Cara Mengatasi Pola Asuh Anak yang Berbeda

Hal ini dapat membuat anak memiliki tidak terbiasa membuat keputusan sendiri dan takut jika tidak menuruti perkataan orangtuanya karena jenis pola asuh otoriter ini.

Selain itu anak yang terbiasa dengan jenis pola asuh anak otoriter seringkali sulit mengungkapkan pendapatnya serta muncul masalah kecemasan yang dapat menyebabkan stres.

Dampak jenis pola asuh anak otoriter terhadap perkembangan anak lainnya yakni dapat membuat emosi anak meledak-ledak.

Dalam jenis pola asuh anak ini menyebabkan hubungan interpersonal dengan orang lain yang kurang baik dan cenderung menjadi pribadi yang otoriter di kemudian hari.

Baca Juga: Bagaimana Pola Asuh Anak Otoritatif Mempengaruhi Anak Anda?

2. Jenis pola asuh anak permisif.
Jenis pola asuh anak permisif berlawanan 180° dari pola asuh anak otoriter.

Jenis pola asuh anak ini dikenal dengan karakteristik memanjakan anak.

Orang tua dengan jenis pola asuh anak permisif menjadi seorang teman baik bagi anaknya.

Dengan kata lain memberikan perhatian kehangatan dan interaksi yang cukup baik dari jenis pola asuh ini.

Yakni orangtua selalu mendorong anaknya untuk berbuat bebas semaunya,mewujudkan apa yang anak mau dan tidak memberikan batasan pada anak sehingga jarang mendisiplinkan anak yang tumbuh dengan jenis pola asuh permisif.

Dalam jenis pola asuh anak permisif tumbuh kreatif Karena Terbiasa bebas mengekspresikan dirinya namun dalam jangka panjang anak menjadi bingung karena tidak terbiasa dengan batasan yang ada.

Baca Juga: 5 Prinsip Pola Asuh Anak Dalam Membentuk Karakter Positif

Hal tersebut membuat anak dalam jenis pola asuh anak permisif menjadi sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan bersifat egois menuntut cenderung memberontak.

Dalam jenis pola asuh anak permisif motivasi belajar anak yang kurang.

3. Jenis pola asuh cuek.
Dalam jenis pola asuh ini sering terjadi pada orang tua yang terlalu sibuk atau memiliki masalah pribadi seperti masalah keuangan, kecanduan narkoba,alkohol atau judi.

Jenis pola asuh anak ini orang tua hanya memenuhi kebutuhan fisik dasar anak saja seperti makanan, tempat tinggal dan pakaian.

Sementara itu kebutuhan secara psychologis dan emosional jarang terpenuhi karena orangtua menjadi tidak peduli dan jarang berinteraksi dengan anak pada jenis pola asuh ini.

Dalam jenis pola asuh ini tidak jarang jika anak lebih banyak dididik oleh pembantu,televisi atau videonya.

Baca Juga: Bagaimana Pola Asuh Anak Mempengaruhi Pernikahan Anda?

Saat kecil mungkin anak belum sadar atas ketidakacuhan orang tuanya namun lambat laun anak menjadi sadar bahwa dirinya tidak penting dalam hidup orang tuanya sehingga cenderung menjadi anak yang mandiri,ini yabg terjadi dalam jenis pola asuh cuek.

Hal ini tidak sepenuhnya baik karena anak yang tumbuh dengan jenis pola asuh anak yang cuek cenderung menyebabkan anak bermasalah di kemudian hari nilai akademisi, emosi yang tidak terkontrol serta kesulitan menyusun relasi dan komunikasi.

4. Jenis pola asuh demokratis
Jenis pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang paling baik hal ini didukung oleh penelitian dari UGM yang membuktikan jenis pola asuh orangtua yang demokratis dapat mencegah anak memiliki masalah kepribadian.

Bisa dibilang jenis pola asuh demokratis merupakan kombinasi antara jenis pola asuh otoriter dan juga jenis permisif.

Anak diberikan batasan dan konsekuensi yang konsisten ketika batasan tersebut dilanggar.

Tujuan batasan dan konsekuensi dijelaskan pada anak sehingga komunikasi juga tetap terjaga dengan baik.

Baca Juga: Kelebihan dan kekurangan pola asuh anak Permisif yang Bunda Harus Tahu

Dalam jenis pola asuh anak demokrasi,orangtua tetap memberikan pujian dukungan emosional dan hadiah jika anak dapat meraih suatu prestasi.

Komunikasi antara orangtua dan anak terjalin baik sehingga anak juga menjadi jujur tetapi tetap patuh,ini salah satu bagian dari jenis pola asuh demokrasi.

Jenis pola asuh anak ini menjadikan anak memiliki kepribadian yang seimbang mandiri dalam mengambil keputusan disiplin dan mempunyai komunikasi baik.

Memiliki rasa percaya diri kreatif dan bahagia secara psychologis

Karakter tersebut dipercayai dapat menjadi kunci sukses seorang anak di kemudian hari.

Nah sekarang Para sahabat Orang tua sudah bisa memilih akan memilih jenis pola asuh Seperti apa sehingga mendapatkan anak-anak yang terbaik untuk kita semua.

Semoga manfaat.***

Editor: Hirlan Rusli Malik

Tags

Terkini

Terpopuler