Tatkala Bumi Kita Sedang Sekarat, Masih Ada Saja Orang yang Membungkam Kebenaran

- 5 Juni 2022, 15:18 WIB
extentio nrebelion
extentio nrebelion /

JABABEKA NEWS - Di tengah krisis iklim yang semakin menunjukkan dampaknya dari hari ke hari, berbagai upaya orang-orang menyuarakan penolakan terhadap kepunahan justru semakin dicekal oleh pemerintahan di berbagai negara.

Hal ini menandakan kemunafikan dari para pimpinan pemerintahan di seluruh belahan dunia, di mana sampai detik ini tidak ingin berkomitmen dalam penyelamatan bumi.

Di Inggris sembilan orang ilmuwan ditangkap oleh kepolisian charing cross ketika sedang melakukan aksi protes di depan gedung departemen untuk strategi bisnis, energi, dan industri pada april 2022 lalu. salah satu yang ditangkap adalah, biolog kelautan, emma smart. Ia lalu ditahan di dalam penjara tanpa jendela bahkan tidak diperkenankan oleh aparat untuk menghubungi pengacaranya.

Lalu di Skotlandia Lima orang aktivis extinction rebellion ditangkap pada saat melakukan aksi protes di ktt cop 26 kamis, 4 november 2021 silam. Kelima aktivis tersebut ditahan di barisan polisi sauchiehall street, glasgow, skotlandia. waktu itu, para aktivis memprotes perusahaan listrik sse yang tidak mau melakukan apapun untuk memitigasi ganasnya perubahan iklim.

Tak terlewatkan di Indonesia, Kalimantan barat, Tapos, salah seorang warga adat dayak bekati riuk, ditangkap oleh aparat kepolisian pada selasa, 24/08/2021 lalu. tapos ditangkap akibat melakukan aksi protes terhadap pt ceria prima yang telah mencaplok tanah adat wilayah sebalos seluas 117 hektare tanpa adanya persetujuan masyarakat.

Ketiga berita tersebut merupakan bukti nyata betapa masih maraknya kriminalisasi terhadap ilmuwan, aktvis, dan masyarakat adat yang berupaya memperjuangkan keadilan ibu bumi. bumi tanah kelahiran, tumbuh dan besarnya kita sebagai umat manusia.***

Editor: Gilang Mustika Muslim

Sumber: Extinctionrebellion.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x