Tafsir Mimpi Dalam Pandangan Islam : Gigi Tercabut, Digigit Ular, Banjir Atau Buang Besar

- 10 Agustus 2023, 23:54 WIB
Tafsir Mimpi Dalam Pandangan Islam
Tafsir Mimpi Dalam Pandangan Islam /pixabay/joko-narimo/

“Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti” (QS Yusuf:21)

Dengan demikian, mempelajari ilmu tentang tafsir mimpi bukanlah hal yang terlarang. Bahkan oleh sebagian ulama ilmu ini dimasukkan dalam kategori ilmu syariat. Salah satu yang berpandangan demikian adalah antropolog terkemuka Muslim, Ibnu Khaldun. Berikut pandangan beliau tentang ilmu tafsir mimpi:

علم تعبير الرؤيا. هذا العلم من العلوم الشرعية وهو حادث في الملة عندما صارت العلوم صنائع، وكتب الناس فيها. وأما الرؤيا والتعبير لها، فقد كان موجوداً في السلف كما هو في الخلف

“Ilmu Tafsir Mimpi. Ilmu ini merupakan bagian dari ilmu syariat dan merupakan ilmu yang baru dalam agama tatkala ilmu-ilmu dijadikan sebuah pekerjaan dan manusia menuliskan tentang ilmu. Sedangkan mimpi dan tafsir mimpi sebenarnya telah wujud di zaman salaf (terdahulu) seperti halnya juga wujud di zaman khalaf (masa kini) (Ibnu Khaldun, Muqaddimah Ibnu Khaldun, hal. 288).

Selain itu, sebagai bentuk apresiasi, Islam menganjurkan agar seseorang berusaha mencari makna atau tafsir dari mimpi yang dialami, sebab dalam sebuah mimpi terdapat pengetahuan tentang hal-hal gaib yang tidak dapat dijangkau oleh panca indra manusia. Hal ini seperti dijelaskan dalam dua kitab hadits di bawah ini:

وفي الحديث الحث على علم الرؤيا والسؤال عنها وتأويلها

“Dan dalam hadits terdapat motivasi untuk mempelajari ilmu tentang mimpi, bertanya tentang mimpi dan tafsir dari mimpi” (Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi, Syarh an-Nawawi li al-Muslim, Juz 15, Hal. 30)

وَفِيهِ الْحَثُّ عَلَى تَعْلِيمِ عِلْمِ الرُّؤْيَا وَعَلَى تَعْبِيرِهَا وَتَرْكِ إِغْفَالِ السُّؤَالِ عَنْهُ وَفَضِيلَتِهَا لِمَا تَشْتَمِلُ عَلَيْهِ مِنَ الِاطِّلَاعِ عَلَى بَعْضِ الْغَيْبِ وَأَسْرَارِ الكائنات

“Dan dalam hadits terdapat motivasi untuk mengajarkan ilmu tentang mimpi, tafsir mimpi, tidak lupa menanyakan tentang mimpi dan keutamaan mimpi. Sebab di dalam mimpi terkandung pengetahuan terhadap sebagian hal yang gaib dan rahasia alam” (Syekh Al-Hafiz Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Fath al-Bari, juz 12, hal. 437)

Kesimpulan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mimpi memiliki berbagai macam kategori dan memiliki pengetahuan tentang tafsir mimpi adalah suatu bentuk keistimewaan sebab mempelajarinya adalah bagian dari mempelajari ilmu syariat. Namun meski demikian, hendaknya dalam melangkah untuk mempelajari ilmu ini seseorang terlebih dahulu menguasai ilmu-ilmu syariat yang bersifat fardlu ‘ain baginya, seperti ilmu tauhid, ilmu fiqih, dan ilmu-ilmu syariat lainnya.

Halaman:

Editor: Aris Rismawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah