Network
JABABEKA NEWS - Nabi Muhammad SAW dikenal dalam sejarah atas kepemimpinan dan peran diplomatiknya atas Agama Islam pada saat itu. Setelah Perjanjian Hudaibiyah, Nabi Muhammad memiliki kesempatan karena suasana tenang dan damai untuk berdakwah lebih luas.
Nabi Muhammad SAW membangun komunikasi dengan para pemimpin negara dan suku dengan cara mengunjunginya atau mengirim utusan yang membawa surat darinya.
Dikutip dari buku 'Surat-surat yang Mengubah Dunia' oleh tim Jababekanews.com bahwa Keberhasilan Nabi Muhammad SAW membangun masyarakat Arab yang terbelakang menjadi masyarakat yang berpikiran maju, bertauhid, dan menjunjung nilai hak asasi manusia, tidak lain karena pribadinya yang menakjubkan.
Sebelum masa kenabian Rasulullah SAW dijuluki Al-Amiin dan As-Saadiq oleh orang-orang Quraisy saat itu. Yang berarti Nabi Muhammad SAW adalah orang yang dpat dipercaya dan selalu membela Kebenaran.
Dalam salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dituturkan bahwa Rasulullah SAW memiliki sikap yang lemah lembut, bahkan lebih lembut daripada angin yang berembus.
Bagi umat Islam Rasulullah SAW merupakan penutup dari rangkaian nabi yang diturunkan sebelumnya. Tidak ada nabi atau rasul yang memiliki keistimewaan melebihi Nabi Muhammad SAW dalam segala hal.
Yang ditunjukkannya dengan ketinggian ilmu dan kemuliaannya dibandingkan dengan para rasul lainnya. Oleh karena itu, dia dijuluki Sayyid Al-Anbiya yang berarti junjungan para nabi.
Ketika berusia kurang lebih 40 tahun, Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu yang diturunkan oleh Malaikat Jibril. Setelah peristiwa tersebut, Rasulullah mulai menyebarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya.
