Kisah Kelahiran dan Wafatnya Imam Al-Ghazali r.a

- 9 April 2022, 05:30 WIB
Ilustrasi/Imam Al-Ghazali
Ilustrasi/Imam Al-Ghazali /

JABABEKA NEWS - Imam al-Ghazali dilahirkan oleh ibunya di daerah Thusi pada tahun 450 H, beliau wafat pada hari Senin pagi tanggal 14 Jumadil Akhir tahun 505 H. Adapun masanya al-Qutbu ar-Rabbani asy-Syarif asy-Syekh Abdul Qadir al-Jilani itu pada tahun 546 H.

Ayahnya adalah seorang lelaki fakir saleh yang pekerjaanya membersihkan bulu kambing untuk dibuat sebagai bahan pakaian.

Ayahnya gemar mendengarkan petuah para Ulama, bersikap tawadhu’, gemar berbuat baik dan infaq pada mereka semampunya. Saat mendengar petuah para Ulama, dia sering meneteskan air mata kemudian memohon kepada Allah Swt.

Baca Juga: Nikmatilah Apa Yang Kita Miliki, Maka Kita Akan Bahagia

Agar dikaruniai seorang anak yang kelak akan menjadi ulama yang mampu menasihati hamba-hamba Allah. Doanya dikabulkan oleh Allah Swt., dia dikaruniai dua anak laki-laki yang diberi nama Muhammad dan Ahmad.

Muhammad mendapat julukan Abu Hamid yang kelak akan menjadi Ulama dan Imam pada zamannya, yaitu Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Hamid al-Ghazali, pemilik kitab Ihya’ Ulumiddin, tokoh yang menguasai semua cabang keilmuan, termasuk ilmu kedokteran, ilmu hikmah, ilmu filsafat dan lainnya, beliau menjadi murid Imam al-Haramain.

Baca Juga: 'Kenapa kami Takut Mati ?'

 

Imam al-Ghazali hanya memiliki anak perempuan, tidak memiliki anak laki-laki. Beliau membagi waktunya untuk mengajar, membaca al-Qur’an dan mujalasah bersama Arbabil Qulub.

Halaman:

Editor: Gilang Mustika Muslim

Sumber: Buku ceramah pendek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x