Network
"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua simpati dan doa kami bersama para korban. Mereka yang telah menjadi korban, mereka yang terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), dan Liga Sepak Bola Indonesia pada situasi yang sulit ini."
Hingga berita ini diturunkan, korban tewas sekitar ratusan jiwa, dari ANTARA tersebut 127 jiwa.
Dugaan sementara, korban tewas terinjak-injak suporter lain, serta sesak nafas akibat semprotan gas air mata jajaran keamanan.
Akmal Marhali dari Koordinator Save Our Soccer menyatakan jika ada pelanggaran yang dilakukan oleh pihak penyelenggaran Stadion Kanjuruhan serta Arema FC serta aparat keamanan.
Baca Juga: Laga Timnas U-17 Tetap di Gelar gak ya ? Laga Timnas Indonesia VS Guam dalam Kualifikasi AFC !
Ada pelanggaran prosedural, pelanggaran SOP, pelanggaran regulasi, dan pelanggaran pengamanan yang telah diatur oleh FIFA.
Pelanggaran pertama, panpel Arema FC dan Stadion Kanjuruhan harusnya cetak 25 ribu tiket, namun tercetak 45 ribu.
Kedua, jadwal BRI Liga 1 2022 Arema FC vs Persebaya digelar malam hari. Semula, Polri meminta jadwal digelar pada pukul 15.30 WIB.
Arahan pemindahan jam tayang BRI Liga 1 2022 Arema FC vs Persebaya tidak dihiraukan dan tetap berlangsung pukul 20.00 WIB.
Ketiga, prosedural pengamanan aparat kepolisian dengan menembakkan gas air mata tidak sesuai dengan aturan FIFA.
Di mana aturan FIFA pelarangan penggunaan gas air mata ada di pasal 19 b: "No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)".
Baca Juga: Pelatih Timnas Shin Tae yong Turut Berduka atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan #RIP
Ketiga, prosedural pengamanan aparat kepolisian dengan menembakkan gas air mata tidak sesuai dengan aturan FIFA.
