JABABEKANEWS.COM-The movie walau tak menjadi kapten namun dia tetap paten sebuah apresiasi untuk aksi Rachmat Irianto saat menjamu tim Barito Putra
Konsistensi serta kejeniusan dalam bermain tampaknya benar-benar melekat dalam diri seorang Rachmat Irianto
Tiga laga awal bersama luis milla pemain 23 tahun ini selalu memberikan kejutan yaitu kontribusi besar bagi Persib
Untuk meraih kemenangan ada satu kalimat yang Irianto katakan jelang laga melawan Barito yaitu
"Bagaimana ia memotivasi timnya agar jangan sampai meremehkan tim lawan"
Baca Juga: Persib Bandung vs Arema FC: Fakta Menarik Pertarungan Guru Luis Milla Melawan Murid Evan Dimas
Benar saja ia menjalani pertandingan sore itu bagai pertandingan final top
Tak perduli walau Barito yang dalam musim bukanlah menjadi tim unggulan dan masih berjuang di klasemen papan bawah
Namun sikap Spartan yang dimilikinya sepertinya tak pernah hilang
Lihat saja saat pergerakan visioner nya di sisi kanan mampu membuat kejutan
Dia bukanlah tipe pemain yang terlalu cepat larinya bukan juga pemain yang menggocek dengan tarian Samba
Baca Juga: Berita TimNas Ranking FIFA Naik! Prestasi Timnas Indonesia di Tangan Shin Tae-yong
Hanya pergerakan sederhana yang kerapkali menimbulkan musibah bagi pertahanan lawan
Tak hanya sampai disitu ia kembali memberikan assist saat belokan bolanya mampu mengarah tepat di kepala seorang yang gemetar.
Sebuah kontribusi Tak Biasa dari seorang pemain bertahan maka menjadi sebuah kebingungan bagi para pecinta sepakbola Indonesia
Ada seorang centre-back yang posisinya begitu jauh dari gawang lawan namun kontribusinya
Dalam membantu penyerangan bahkan lebih berbahaya dan Winger ataupun playmaker
Padahal usianya dalam sepakbola masih dikatakan pemain belia yaitu masih 23 tahun
Namun aksinya di lapangan seperti pemain yang telah puluhan tahun bermain sepakbola
Maka benar saja Irianto dianggap paket komplit dari perpaduan tiga pelatih jenius yaitu Shin tae yong, Aji Santoso dan Luis Milla
Belum lagi mentor sedari kecilnya yaitu sang ayah Bejo Sugiantoro yang mana Bejo Sugiantoro tampaknya benar-benar berhasil dalam membentuk karakter kepemimpinan
Skill bermain serta kejeniusan dalam diri seorang Rachmat Irianto
Satu assist serta 14 kuncinya dalam Liga tadi juga membuat para komentator pun tak berhenti memberikan pujian khusus untuk pemain kelahiran Kota Surabaya ini
Peringainya bagus pada saat membantu serangan dan saat bertahan pun statistiknya bagus
Membantu serangan maupun bagi pertahanan sama baik sekaligus menghadirkan ribuan tanda tanya bagi para Bobotoh
"Bagaimana mungkin pemain sebagus ini bisa begitu dibully oleh oknum suporter Persebaya"
Tim yang saat ini sedang marah menjadi pemberitaan nasional jika suporternya tak terima
Sebab Persebaya mengalami tiga kali kekalahan beruntun yang menyakitkan yang dulunya selalu menjadikan Irianto adalah kambing hitam
Jika Persebaya bermain kurang maksimal namun Irianto sekarang tak lagi di Persebaya
Dia telah bebas yang kerap menjadi sasaran amukan suporter jika dirinya bermain tak sesuai harapan
Walau dalam laga tadi Luis milla tak memberikan ban kapten untuk Irianto karena kehadiran Ahmad jufriyanto yang menjadi starting line
persib
Namun Irianto tampaknya sadar betul ban Kapten hanyalah sebuah simbol
Yang mana saat diberikan ataupun tidak sama sekali mengurangi jiwa juangnya untuk memenangi pertandingan
Memang begitu banyak kita temui pujian apresiasi serta rasa Berterima kasihnya dari para suporter untuk irianto
Yang dalam hal ini bisa saja membuat dirinya cepat puas namun irianto tampaknya mengerti jika pujian dapat membuat lupa diri
Namun akan selalu ada kunci yaitu teruslah berjuang dengan konsistensi.
Persib gasskeun.***