JABABEKANEWS.COM-sepak bola Indonesia kembali dirundung duka sebuah insiden di Stadion Kanjuruhan Malang
Setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya Sabtu 1 Oktober 2022 menjadi lembaran kelam baru bagi sepak bola Indonesia
kericuhan tak terelakkan di stadion yang menjadi markas Arema FC tersebut Aremania turun ke lapangan setelah tim kesayangan mereka kalah
Situasi yang tak kondusif memaksa petugas keamanan untuk bertindak alhasil kericuhan dan kepanikan pun terjadi terutama di area Tribun Stadion Kanjuruhan
banyak korban yang berjatuhan baik karena sesak nafas maupun karena terinjak-injak setiap ruang hingga pintu keluar Stadion
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Sanksi FIFA‼️Sepakbola Indonesia diBekukan Timnas diLarang Tampil 5 tahun
banyak korban yang tak yang tergeletak juga beberapa diantaranya tidak lagi bernapas berikut ini kronologi peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan
dari pengamatan dan informasi yang diterima oleh kami satu ketika wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.di lansir dari miftah's tv
menurut pantauan suasana masih tergolong kondusif hanya saja para pemain Persebaya Surabaya memang langsung berlari ke dalam ruang ganti
Sebagai langkah antisipasi terhadap sesuatu yang tak diinginkan sementara itu para pemain Arema FC berjalan ke tengah lapangan seperti yang biasa mereka lakukan
mereka bermaksud memberikan penghormatan kepada Aremania yang telah memberikan dukungan penuh di stadion
namun saat itu sudah ada beberapa Aremania yang masuk lapangan mereka tidak melakukan aksi yang anarkis tapi justru menghampiri para pemain Singo Edan
ada yang memeluk para pemain Arema Ada pula yang berbincang dengan Kapten tim yaitu Ahmad Alfariza
Baca Juga: Waduuh || Jadwal Berubah Timnas Indonesia U-17 Vs Guam Di Kualifikasi Piala Asia U-17
Namun situasi kemudian mulai sulit untuk dikendalikan seorang Aremania masuk lapangan sambil berlari membawa Bendera Persebaya Surabaya yang dicoret
Kemudian aksi itu diikuti oleh Aremania lainnya yang masuk ke dalam lapangan dan jumlahnya makin banyak
personil keamanan pun melakukan tindakan dengan mengamankan para pemain Arema FC untuk masuk ke ruang ganti Stadion
hal itu menjadi prioritas Karena mulai ada lemparan botol kemasan air mineral yang ditujukan kepada tim Arema FC
langkah tersebut justru menimbulkan insiden yang lebih besar,banyak Aremania yang menjadi korban
Informasinya beberapa gas air mata ditembakkan ke arah Tribun dan membuat kepanikan makin besar dari insiden tersebut
banyak korban yang jatuh karena Terinjak oleh suporter lain yang panik dalam situasi tersebut
Ada pula yang jatuh karena sesak nafas akibat gas air mata
minimnya ketersediaan air buat membasuh muka memperparah keadaan
para jurnalis dan fotografer yang bertugas Meliput pertandingan tersebut pun diamankan dan diarahkan untuk menuju ke ruangan di dalam stadion
setelah itu para petugas keamanan berupaya menghalau Aremania agar tidak makin banyak yang turun ke lapangan
sayangnya petugas kepolisian TNI yang ada kalah jumlah dari para suporter yang turun ke lapangan tak sanggup mengendalikan keadaan
tembakan gas air mata pun jadi opsi yang diambil
Dari pantauan kami hampir setiap jengkal ruangan pintu keluar Stadion Kanjuruhan ada Aremania yang tergeletak beberapa diantaranya sudah tidak bernapas lagi
sampai pukul 23.40 Waktu Indonesia Barat beberapa korban masih tergeletak di pinggir lapangan dan pintu keluar
begitu banyak korban membuat tenaga medis yang ada tak bisa mengatasi semuanya
akhirnya beberapa korban tak tertangani Selain itu ada dua mobil kepolisian yang rusak dan terbalik di area Stadion Kanjuruhan.***