Makna Penting Gotong Royong

- 29 Mei 2023, 23:17 WIB
Serma Edi Tri saat gotong royong bersama warga binaan.
Serma Edi Tri saat gotong royong bersama warga binaan. /Oke Tebo/

JABABEKANEWS.COM - Makna penting gotong royong sebagai identitas budaya bangsa Indonesia.

Tradisi gotong royong yang sarat dengan nilai-nilai luhur harus kita lestarikan terlebih lagi Indonesia merupakan negara yang majemuk baik dari sisi agama budaya suku maupun bahasa.

Gotong royong dapat merekatkan dan menguatkan solidaritas sosial dan akan melahirkan sikap kebersamaan saling tolong-menolong dan menghargai perbedaan selain membantu meringankan beban orang lain.

Gotong royong kita juga dapat mengurangi kesalahpahaman sehingga dapat mencegah terjadinya berbagai konflik.

Baca Juga: Sikap Gotong Royong Sesuai Nilai Pancasila

Gotong royong yang merefleksikan suatu kebersamaan merupakan pedoman untuk menciptakan kehidupan yang jauh dari konflik.

Dalam gotong royong terkandung nilai-nilai yang dapat meningkatkan rasa kerja sama dan persatuan warga.

Oleh karena itu melestarikan eksistensi tradisi gotong royong di tengah masyarakat sangatlah penting terutama pada masyarakat yang majemuk secara historis spirit.

Gotong royong berkontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Arti,Manfaat, dan Contoh Gotong Royong

Hal ini antara lain dapat kita lihat dalam penyebaran informasi kemerdekaan ke pelosok negeri dan dunia pasca Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

Banyak Pemuda datang ke Jalan Menteng 31 yang menjadi tempat berkumpul para aktivis Pemuda pada saat itu.

Para pemuda tersebut menyebarkan stensilan teks kemerdekaan ke berbagai daerah di Indonesia, di lansir dari kanal pakwon ppkn.

Beberapa pemuda tersebut diantaranya adalah M Zailani anggota barisan pemuda gerindo yang dikirim ke Sumatera.

Baca Juga: Gotong Royong, Profil Pelajar Pancasila

Dalam menyebarkan informasi kemerdekaan Indonesia kepada masyarakat luas spirit gotong royong terus ditanamkan dan dipraktikkan oleh para tokoh bangsa lintas agama dan etnis baik dari kalangan sipil maupun dari kalangan militer.

Selama revolusi kemerdekaan di Yogyakarta, di kota bersejarah ini berkumpul tokoh-tokoh bangsa dari beragam latar agama etnis dan pandangan politik dari sisi etnis terdapat nama Soekarno Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Sudirman, Ki Hajar Dewantara, KiBagus hadikoesoemo, Sukiman wirjosanjo, Wahid hasjim.

Walaupun berlatar belakang suku Jawa tercatat pula Ali Sadikin Ibrahim Adjie dan berlatar belakang Sunda ada pula Muhammad Hatta, Agus Salim, Sutan Syahrir, Tan Malaka, Muhammad Yamin dan Muhammad Natsir yang berlatar belakang suku Minang.

Ada juga Simatupang dan Nasution dari Tapanuli ada Kawilarang dan Maramis dari Manado terdapat juga nama Muhammad Yusuf dari Makassar, Mr assaat dan Teuku m Hasan dari Aceh, Baswedan yang keturunan Arab dan lain-lain.

Baca Juga: Arti Lambang Negara Republik Indonesia Garuda Pancasila

Semangat gotong royong dengan mengesampingkan perbedaan begitu terasa di Yogyakarta realitas ini antara lain dapat dilihat dari perjumpaan antara tokoh Muhammadiyah seperti Ki bagus hadikoesoemo, tokoh Nahdlatul Ulama NU seperti Kyai Haji Wahid hasjim, tokoh Persatuan Islam seperti Muhammad Natsir, tokoh Ahmadiyah seperti Sayyid Syeh Muhammad Al Jaeni, tokoh Katolik seperti ijk Simo dan sebagainya.***

Editor: Eman Sulaeman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x