Network
JABABEKA NEWS - Sepak Bola Indonesia kembali harus tercoreng usai tragedi Aremania (supporter Arema FC) yang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022 malam.
Kejadian tersebut merupakan kejadian paling tragis sepanjang sepak bola di Indonesia.
Pasalnya korban yang meninggal dunia dipastikan melebihi 170 orang lebih.
Baca Juga: Sedih Banget, Kabar Terbaru TimNas Indonesia Hari Ini| 2 Oktober 2022 Pasca Tragedi Kanjuruhan
Baca Juga: Wadau Resmi, Pertandingan Persib VS Persija Di tunda, Ini Alasannya
Baca Juga: Waduuh || Jadwal Berubah Timnas Indonesia U-17 Vs Guam Di Kualifikasi Piala Asia U-17
Sedikit kronologi kejadian tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang disampaikan langsung oleh penonton yang selamat dari tragedi di Stadion Kanjuruhan. Berikut ulasannya.
Menurut unggahannya, ia menulis yakni asal kronologi kejadian tragedi Kanjuruhan Malang yaitu saat peluit tanda akhir pertandingan berakhir antara Arema vs Persebaya pada laga lanjutan BRI Liga 1 musim 2022 2023 malam yang berakhir dengan skor 2-3 dan dimenangkan oleh Persebaya sebagai tim tamu.
Dari kekalahan Arema tersebutlah, asal tragedi Kanjuruhan ini terjadi, saat salah satu oknum yang masuk ke tengah lapangan.
Sehingga memantik supporter lain (Aremania) yang ikut terjun dan berlari ke tengah lapangan.
Dari hal tersebut, baku hantam antara supporter hingga panpel (panitia pelaksana), polisi ditempat kejadian tidak bisa dihindarkan lagi.
Pertama lemparan flare dari oknum supporter kemudian diikuti polisi setempat dengan menyemburkan gas air mata. Dikutip Jababeka News dari unggahan twitter @Libra_12 pada (2/10/2022).
Mahfud MD pun buka suara bahwa Jenderal Listyo Sigit melakukan kordinasi dengan Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta.
Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dgn baik.
Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa.
Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dgn aparat dan petugas pemerintah di lapangan.
Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban.
Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.
Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dgn kapasitas stadion yakni 38.000 orang.
Tapi usul itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000. Dilansir Jababeka News dari unggahan instagram @Mohmahfudmd pada (2/10/2022).
