JABABEKA NEWS - Ibu almarhum Sertu Marctyan Bayu Pratama Sri Rejeki warga Mangkuyudan yang kini tinggal di Mojokerto, Melalui Suratnya Mengadu Kepada Panglima TNI atas kematian anaknya yang diduga tewas dianiaya oknum seniornya saat bertugas di Timika, Papua.
Sri Rejeki pun menuntut keadilan atas kematian putranya kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman hingga Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Langkah tersebut diungkapkan Sri Rejeki dengan didampingi tim kuasa hukumnya, Asri Purwanti SH MH dan Wiwik SH kepada sejumlah awak media Solo pada Rabu, 1 Juni 2022.
Baca Juga: Momen Presiden Jokowi Menonton Balap Pacuan Kuda di Sumba Timur Bersama Anak SD
Sri mengatakan, 2 hari sebelum dikabarkan meninggal dunia Bayu masih melakukan video call bersama istri anaknya. Saat itu almarhum terlihat sehat.
Saat prosesi pemakaman, dirinya sempat melihat jasad putranya tersebut. Namun, sempat dihalangi. Setelah berhasil mendapat izin, dirinya kaget melihat jenazah putranya yang penuh luka lebam. Melihat itu, dirinya curiga.
“Putra saya bertugas di Timika, Papua. Enam bulan lalu, meninggal dunia. Saya minta autopsi ulang. Tapi petugas justru hanya memberikan janji akan diberi hasil autopsi,” Ungkap Sri Rejeki.
Upaya Sri mendapatkan titik terang, saat ia mendapat informasi jika Bayu dianiaya 2 oknum seniornya di Timika.
Kedua senior Bayu itu berpangkat Lettu dan Letda.“Kasusnya ditangani Oditur Militer Jayapura. Namun tanggal 25 Mei telah diserahkan ke Pengadilan Militer di Jakarta,” ujarnya.