Viral Soal Telepon Allah Mbah Benu Klarifikasi: Kemenag DIY Jauhar Mustofa menyebut jemaah Masjid Aolia?

7 April 2024, 20:31 WIB
Kemenag DIY Jauhar Mustofa menyebut jemaah Masjid Aolia //Screenshoot Tiktok/

JABABEKANEWS.COM - Viral di sosial media terkait Mbah Benu yang telepon Allah langsung berikan klarifikasi. 

Lantas, Apa isi klarifikasi Mbah Benu soal telepon Allah hingga membuat jemaah Aolia salat Idul Fitri 2024 lebih awal dibanding Organisasi Masyarakat (Ormas) lain? 

Berikut ini ulasan tentang klarifikasi Mbah Benu selalu tokoh masyarakat jemaah Aolia yang salat Idul Fitri 2024 lebih awal di Gunung Kidul. 

Diketahui, Jemaah Aolia di Gunungkidul sudah melaksanakan Salat Idul Fitri 2024, lokasinya di aula rumah Imam jemaah masjid Aolia, KH Ibnu Hajar Pranolo atau disapa Mbah Benu di Padukuhan Panggang III, Kalurahan Giriharjo, Kapanewon Panggang pada Jumat (5/4) kemarin.

Baca Juga: Jemaah Aolia Lebih Awal Salat Idul Fitri 2024: Mbah Benu Buat Klarifikasi Tentang 'Telepon Allah'

Imam jemaah Aolia di Gunungkidul, Mbah Benu viral di Sosial Media (Sosmed) mengucapkan bahwa dirinya sudah melakukan komunikasi lewat 'telepon Allah' terkait pelaksanaan Salat Idul Fitri 2024.

Viral 'telepon Allah' akhirnya Mbah Benu menyampaikan klarifikasi dan menegaskan bahwa itu hanya istilah.

"Terkait pernyataan saya tadi pagi (Jumat 5/4/2024) tentang istilah menelepon Gusti Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu sebenarnya hanya istilah," kata Mbah Benu dalam video, dilansir Jababeka News, Minggu (7/4/2024). Video itu dibagikan pihak terkait kepada tim redaksi. 

Lantas Mbah Benu melakukan klarifikask bahwa istilah 'telepon Allah' merupakan perjalanan spiritual dirinya selama memeluk agama Islam. 

Baca Juga: Jemaah Aolia Lebih Awal Salat Idul Fitri 2024: Mbah Benu Buat Klarifikasi Tentang 'Telepon Allah'

Baca Juga: Tak Terima Ranking FIFA Malaysia disalip Indonesie, Harimau Malaya ikut Ikutan Naturalisasi Ferdy Druijf

Selain ktu, Mbah Benu juga turut meminta maaf jika perkataannya menyinggung banyak pihak.

"Dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya kontak batin dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala," Katanya

Jemaah Masjid Aolia angkat suara perihal pernyataan pimpinan mereka Raden Ibnu Hajar Pranolo alias Mbah Benu yang viral di media sosial perihal 'telepon langsung ke Allah' dalam menentukan hari Lebaran 1 Syawal.

Putra kelima Mbah Benu, Daud Mastein mengatakan pernyataan sang ayah merupakan kiasan semata. Menurutnya, Mbah Benu mengaji dan melakukan amalan lainnya untuk menentukan awal dan akhir Ramadan serta kedatangan bulan Syawal.

"Ya ngaji, ya amalan dan itu merupakan salah satu karomahnya beliau," kata Daud saat dihubungi, Sabtu (6/4).

Daud menyadari pernyataan sang ayah telah menimbulkan kegaduhan dari pihak-pihak yang menelannya mentah-mentah.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena telah menimbulkan kegaduhan, mari kita tetap jaga kerukunan antarsesama," ujarnya.

Daud juga menambahkan, bahwa ayahnya juga sudah menyampaikan permintaan maaf sekaligus klarifikasi lewat sebuah video pendek yang dibuat Jumat (5/4) malam usai sejumlah pihak, termasuk perwakilan Kemenag menemui Mbah Benu.

"Terkait pernyataan saya tadi pagi tentang istilah menelepon Allah SWT itu sebenarnya hanya istilah, dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya kontak batin dengan Allah SWT," kata Mbah Benu dalam video.

"Apabila pernyataan saya menyinggung atau tidak berkenan, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak," tutupnya.

Jemaah Aolia yang menunaikan Salat Idul Fitri lima hari lebih awal dari lebaran umat Islam lainnya yang diprediksi jatuh pada hari Rabu 10 April 2024

Pelaksanaan ibadah salat Idulfitri Jemaah Masjid Aolia di Giriharjo bertempat di sejumlah titik. Beberapa di antaranya yakni Masjid Aolia dan kediaman Pimpinan Jamaah Masjid Aolia Raden Ibnu Hajar Pranolo di Dusun Panggang III, Giriharjo.

"Saya tidak pakai perhitungan, saya telepon langsung kepada Allah Ta'ala. Ya Allah, kemarin tanggal 4 (April), malam 4, ya Allah ini sudah 29 (ramadan), satu syawalnya kapan, Allah Ta'ala ngendika (berkata), Jumat tanggal 5," kata Mbah Benu kemarin.

Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kemenag DIY Jauhar Mustofa menyebut jemaah Masjid Aolia memiliki tata cara beribadah mirip NU. Perbedaannya cuma pada cara penanggalan bulan ramadan dan syawal.

"Cuma dalam hal ini (puasa dan lebaran) mereka berbeda," kata Jauhar saat dihubungi, Jumat (5/4) kemarin.

"Mereka punya prinsip memulai puasa dan lebaran, juga punya dalil sendiri yang diyakini oleh Pak Ibnu dan para pengikutnya. Kita tidak bisa memaksakan aturan yang dipakai pemerintah, tidak bisa meskipun tahun ini agak mencolok karena bedanya lima hari. Biasanya kan satu dua hari dengan Aolia," Tutupnya

Itulah klarifikasi Mbah Benu dengan viralnya 'telepon Allah' di berbagai sosmed karena Jemaah Aoulia lebih dulu melaksanakan Shalat Idul Fitri lebih awal dari Organisasi Masyarakat (Ormas) yang lain. ***

 

 

Editor: Hirlan Rusli Malik

Tags

Terkini

Terpopuler