4 Fakta Kayu Pulai: Dari Pohon Mahal Hingga Hiasan IKN

29 Februari 2024, 19:52 WIB
Presiden RI Joko Widodo secara simbolis menanam pohon jenis pulai dalam Gerakan Tanam Pohon Bersama yang dilaksanakan di Hutan Kota Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur hari ini (29/11). /Foto/Astra/KC/

JABABEKANEWS.COM - Kayu pulai (Alstonia scholaris) menjadi perbincangan hangat setelah ditanam di kawasan Istana Negara, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Tak hanya karena keindahan dan fungsinya sebagai peneduh, namun juga karena harganya yang fantastis, mencapai ratusan juta rupiah per pohon.

Penanaman pohon pulai di IKN diharapkan tidak hanya menambah keindahan dan kesejukan kawasan, namun juga menjadi pengingat pentingnya menjaga kelestarian flora Indonesia dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak.

Berikut fakta tentang kayu pulai yang kini menghiasi IKN:

1. Bukan dari Hutan Lindung

Kepala Karantina Pertanian Sumbawa, Ida Bagus Putu Raka Ariana, mengklarifikasi bahwa pohon pulai yang ditanam di IKN berasal dari pekarangan warga, bukan dari kawasan hutan lindung maupun hutan di luar kawasan lindung. 

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Kayu Pulai yang banyak ditumbuhi di IKN dengan berbagai Kontroversinya

2. Harganya Mahal

Pohon pulai yang ditanam di IKN dibanderol dengan harga Rp 450 juta. Harganya yang tinggi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ukuran pohon yang besar dan berusia tua, perawatan khusus selama bertahun-tahun, serta kelangkaan pohon tersebut.

3. Eksotis dan Kaya Manfaat

Kayu pulai memiliki karakteristik batang, percabangan, dan daun yang eksotis, sehingga sering dijadikan sebagai tanaman hias, terutama dalam bentuk bonsai. Selain itu, kulit kayu pulai juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengatasi radang tenggorokan. 

Baca Juga: Dihadiahi Lukisan Kayu Mendiang Eril , Atalia Praratya: Masya Allah Terharu

4. Simbol Kemewahan

Di kalangan pecinta tanaman hias, kayu pulai dianggap sebagai simbol kemewahan. Hal ini dikarenakan keindahannya, usia pohon yang tua, dan kelangkaannya.***

Editor: Hirlan Rusli Malik

Sumber: sumedang.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler