Refleksi Hardiknas HMI Bahas Profil Pelajar Pancasila Perkuat Karakter Anak Bangsa ditengah Gempuran Ideologi

- 30 Mei 2022, 15:48 WIB
Ketua Umum HMI Badko Jawa Barat, Firman Nasution saat memberikan cinderamata kepada Pj Sekda Purwakarta Norman Nugraha
Ketua Umum HMI Badko Jawa Barat, Firman Nasution saat memberikan cinderamata kepada Pj Sekda Purwakarta Norman Nugraha /

JABABEKA NEWS - Bidang Pendidikan Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Barat menggelar kegiatan Refleksi Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) HMI dan Arah Pendidikan Jawa Barat dengan mengangkat tema "Melalui Profil Pelajar Pancasila, Perkuat Karakter Anak Bangsa ditengah Gempuran Ideologi Global" Kegiatan ini diselenggarakan di bale Sawala Yudistira Pemda Purwakarta.

Pendidikan penguatan karakter masih terus diterapkan secara berkelanjutan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dikti Republik Indonesia dengan melihat perkembangan zaman dan disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila. Sehingga lahirlah sebuah gagasan yaitu Profil Pelajar Pancasila.

Berkaitan dengan penguatan pendidikan karakter, dalam sambutannya. Bupati Purwakarta melalui PJ Sekda Norman Nugraha, menyampaikan bahwa Purwakarta sudah menerapkan konsep 7 poe atikan sebagai upaya dalam melaksanakan pembinaan karakter bagi para pelajar Purwakarta.

"Purwakarta sudah menerapkan konsep 7 poe atikan yang kemudian konsep tersebut dijadikan sebagai langkah strategis dalam menerapkan pendidikan karakter dengan berbasis kesundaan bagi para pelajar yang ada di Purwakarta" ujar Norman.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Bipolar? Serta Dampak Pada Penderita Gangguan Kesehatan Jiwa

Adapun dalam momentum Refleksi Hardiknas kali ini, Dakoram alias Dadan Komaruramdan melihat dari sudut pandang lain, pada saat memberikan sambutan. Ia menyampaikan bahwa generasi terdidik negeri ini diharapkan lebih dekat dengan kehidupan sehari - hari nya.

"Dalam menterjemahkan hardiknas di Jawa Barat. Sebelumnya hal pertama perlu meninjau kembali fenomena perguliran ilmu pengetahuan dari letakan fondasi melalui filsafat. Kedua, dengan melihat fenomena tersebut, maka sistem pendidikan perlu menggali kurikulum menjadi rumusan yang lebih ramping dan inilah saat nya melakukan disruption dengan menggabungkan seluruh mata pelajaran dalam bentuk 8 mata pelajaran saja yaitu: kegiatan proyek, Diskusi, Penelitian, Perencanaan, Perancangan, Rekayasa, Evaluasi dan Pengembangan.

"Ke delapan mata pelajaran itu menggabungkan semua mata pelajaran yang ada, dan ini tidak hanya berlaku untuk strata doktoral, tetapi dimulai dari tingkat strata pre elementary school sampai strata doktoral, dengan demikian generasi kita semakian fimilier dengan setiap kasus yang dihadapi," Jelas Dadan.

"Hal ketiga adalah obyek kajian kedelapan mata pelajaran itu perlu diletakan dalam orientasi kajian terkini yaitu sektor kebutuhan real manusia, kemudian energi dan Spaces area. Demikian hal ini menjadi penting sehingga generasi terdidik negeri ini lebih dekat dengan kehidupan sehari - hari nya", sambung Dadan yang baru-baru ini terpilih menjadi Ketua MD KAHMI Purwakarta.

Baca Juga: Vape Lebih Berbahaya Dari Rokok? Simak Penjelasan Lengkapnya Disini

Halaman:

Editor: Rismawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah