Derap kuda ksatria gagah dekati surga
Walau neraka berjanji 'tuk menghabisinya
Di pintu istana bulan merajah hatinya
'Tuk tinggalkan raja, hakim, dan khianat semesta
Tinggi menjulang menembus peradaban
Melewati waktu melawan pembenaran
Dan kini bulan menantikan gemilang
Tangis, air matanya telah hilang