Muhibah Budaya Jalur Rempah Tahun 2022, Surabaya dan Kisah Kejayaan Jalur Rempah Nusantara

- 14 Juni 2022, 17:34 WIB
Muhibah Budaya Jalur Rempah Tahun 2022
Muhibah Budaya Jalur Rempah Tahun 2022 /

JABABEKA NEWS - Kota Surabaya Menjadi Titik awal dalam Muhibah Budaya Jalur Rempah Tahun 2022. Selain sebagai basis dari Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci, Surabaya juga merupakan titik lalu lintas perdagangan komoditas rempah di masa lampau. 

"Muhibah Budaya Jalur Rempah adalah wujud nyata untuk mengaktualisasi arti penting dari Jalur Rempah bagi kita sekarang ini," disampaikan Dirjen Kebudayaan di Surabaya Hilmar Farid pada Rabu, 1 Juni 2022 di Dermaga Madura Tengah Koarmada II Surabaya, Jawa Timur.

Surabaya yang dulunya bagian wilayah Kerajaan Kahuripan memang terkenal sebagai kota perdagangan. Oleh karena itu, pemilihan titik pemberangkatan di Kota Pahlawan ibarat membangkitkan kembali sejarah masa lalu.

Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Mendikbudristek) juga dikabarkan ikut berlayar bersama para peserta Jalur Rempah yang sudah diseleksi bernama Laskar Rempah dengan 167 peserta.

Para Laskar Rempah akan berlayar di atas KRI Dewaruci menelusuri titik-titik jalur rempah Nusantara. Dimulai dari Surabaya, kemudian Makassar, berlanjut ke Baubau dan Buton, lalu ke Ternate dan Tidore, selanjutnya ke Banda Neira, dan ke Kupang. Setelah itu, KRI Dewaruci akan kembali ke Surabaya pada 2 Juli 2022 mendatang. 

Baca Juga: Menghidupkan kembali Jalur Rempah, untuk Kesejahteran di Masa Depan

Serangkaian kegiatan napak tilas jejak Jalur Rempah dilakukan di Surabaya, yakni di kawasan Kota Tua dan Menara Syahbandar, serta jejak peninggalan Kerajaan Majapahit di Mojokerto sebagai salah satu kerajaan maritim terbesar di Nusantara.

Sebelum berlayar Laskar Rempah berkesempatan menampilkan berbagai pertunjukan budaya berupa teater, musikalisasi puisi, dan senam rempah di Balai Pemuda Surabaya.

Meskipun saat ini sudah tidak menjadi pelabuhan utama, Pelabuhan Rakyat Kalimas yang dibangun pada abad ke-14 masih dinilai penting sebagai pelabuhan tradisional yang menampung perahu pengangkut dari dan menuju Jawa.

Halaman:

Editor: Gilang Mustika Muslim

Sumber: KEMENDIKBUD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x